Ada yang pernah mendengar tentang Green Jobs? Kalau aku sendiri baru tahu istilah ini saat mengikuti webinar bersama komunitas ISB dan Koaksi minggu lalu bareng rekan-rekan blogger.
Dari webinar itu akhirnya aku
mengerti kalau Green Jobs adalah berbagai jenis pekerjaan yang mendukung
pelestarian lingkungan.
Kita semua sudah tahu lah ya
kalau dalam satu dekade terakhir ini bumi sedang tidak baik-baik saja bahkan
semakin memburuk.
Hal ini disebabkan karena
adanya Climate change, global warming dan berbagai isu lingkungan lainnya yang
menjadi masalah utama rusaknya lingkungan.
Dari latar belakang masalah
inilah akhirnya muncul orang-orang dari berbagai pihak yang mulai peduli
lingkungan dengan mengkampanyekan gerakan hijau atau yang lebih dikenal dengan
Go Green.
Go green ini ada banyak sekali
bentuknya seperti green supply chain, green plastic bag, green audit, green
city, green development, dan berbagai "green" lainnya. Tren
"green" ini pula yang akhirnya melahirkan istilah Green Jobs.
Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyebutkan, Green Jobs akan mendorong efisiensi bahan baku, energi terbarukan, pembatasan emisi gas rumah kaca, peminimalan sampah dan polusi, pelestarian ekosistem serta mendukung proses adaptasi terhadap perubahan iklim. (Wikipedia)
Green Jobs juga
dilatarbelakangi oleh kualitas lingkungan yang semakin menurun, termasuk
berkurangnya sumber daya alam dan tentunya ini menjadi permasalahan serius bagi
perekonomian di masa mendatang.
Greenjobs ini bermacam-macam bentuknya seperti pekerjaan reboisasi, pengolahan limbah, daur ulang sampah, pertanian organik, penanam bakau, dan berbagai pekerjaan yang berorientasi lingkungan lainnya.
Labeling ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat, bahwa ada berbagai lapangan usaha yang
secara bisnis menguntungkan dan secara lingkungan melestarikan. (Kompasiana)
Dikutip dari situs Coaction Indonesia bidang-bidang pekerjaan yang berpotensi menjawab masalah perubahan iklim dan lingkungan adalah pemulihan stok dan konstruksi hijau, pengolahan limbah dan daur ulang, transportasi umum, pemulihan konstruksi hijau, pertanian dan produksi pangan yang berkelanjutan, kehutanan yang berkelanjutan (bersertifikasi) meserta ncegah deforestasi, pengelolaan manufaktur dan rantai pasokan, suplai dan efisiensi energi serta pelestarian biodiversitas dan ekosistem. Untuk para milenial yang tinggal; di perkotaan namun ingin turut melestarikan lingkungan juga dapat menjajal urban farming sebagai langkah awal memulai green jobs.
Apalagi diera pandemi seperti
saat ini, menurut informasindari situs Coaction Indonesia, Pandemi Covid-19
yang belum juga berakhir hingga saat ini, telah berdampak serius pada sektor
industri. Semakin melemahnya ekonomi juga berakibat pada banyaknya orang harus
rela kehilangan pekerjaan dan dipaksa bertahan di tengah situasi yang tak
pasti. Selain itu, situasi pandemi ini akhirnya membuat banyak orang mulai
sadar akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dan alam agar
dampak-dampak kerusakan alam atau ketidakseimbangan ekosistem, seperti halnya
pandemi yang sedang berlangsung saat ini dapat kita hindari.
Dalam situasi seperti ini, opsi
pekerjaan-pekerjaan yang ramah lingkungan menjadi salah satu solusi yang
menjanjikan. Apalagi Indonesia memiliki hampir semua potensi untuk mengembangan
seluruh pekerjaan berbasis greenjob. Dengan berbagai potensi tersebut, Green
Jobs dapat tumbuh subur di Indonesia.
Nah jadi gimana sudah siap bekerja disektor GreenJob?
pekerjaan ini sepertinya cocok ya untuk mereka yang concern juga di lingkungan ..bagaimana agar keberlansungan hidup alam bisa tetap terjaga dan ga sembarangan dirusak oleh tangan tangan yang tak bertanggung jawab..
BalasHapusselain itu lumayan juga bisa menyerap sebagian tenaga kerja produktif yang sedang dirumahkan...yang oenting program programnya dijalankan secara matang sehingga bisa terelaisasi dengan efektif dan efisien 😃
terima kasih kk untuk informasi di artikel ini.
BalasHapus