Saat berada di Malaysia ga afdhal rasanya kalau gak sekalian
meluncur ke Singapura. Awalnya aku maju mundur mau traveling ke Singapura
karena terkendala budget. Tau sendiri Singapura itu apa-apa serba mahal. Air
mineral sebotol aja harganya $1 bujug buneng dah.
tapi setelah memutar otak akhirnya aku putuskan untuk ikut
opentrip, setelah dihitung-hitung budgetnya lebih murah. O iya aku ga bisa
kasih tau apa nama opentripnya karena udah gulung tikar.
Aku sengaja ikut opentrip karena malas bikin itinerary dan harus beradaptasi dengan moda transportasi di Singapura. Kalau ikut opentrip lebih enak aku ga perlu mikir macem-macem, tinggal duduk manis di bus terus dianterin ke tempat-tempat menarik di Singapura. Anggap aja lagi sewa supir.
Sebetulnya jalan-jalan ala backpacker juga seru sih, tapi semua ada kekurangan dan kelebihannya. Kalau
jalan-jalan sendiri gak akan cukup keliling Singapura selama sehari. Belum lagi
harus mikirin biaya hotel, makan dan tiket masuk tempat wisata.
Jadi apa pun pilihannya yang penting kita senang menjalaninnya ya.
Saat berada di Malaysia aku stay di Hotel Silka, Johor Bahru. Daerah ini
merupakan tempat yang paling dekat untuk menuju Singapore lewat jalur darat. Jaraknya
hanya 30 menit saja.
Busku sudah menunggu di depan hotel, pagi ini aku mau langsung ke
imigrasi Singapore. Tapi sebelum itu aku mau sarapan pagi dulu sampe kenyang
banget supaya pas di Singapura aku ga perlu jajan lagi.
Kata orang, Imigrasi Singapore terkenal angker, dan ternyata itu benar!.
Setiap pendatang yang ke Singapore harus melewati pengecekan passport yang cukup ketat. Hal ini menyebabkan antrian jadi mengular. Alhasil aku harus menungu antrian sampai 1 jam lamanya. Sumpah pegel banget kaki.
Setelah sekian lama mengantri, akhirnya tiba juga giliranku
pemeriksaan passsport. Saat itu aku kebagian petugas yang berwajah jutek,
Sepertinya rata-rata petugas imigrasi memang seperti itu ya.
Ketika passportku di periksa, di elus-elus dan dibolak balik
sedemikian rupa tiba-tiba si petugas memanggil petugas lainya sambil bilang
‘Here, this one’. Lah ku kira dia bakal ngomong ‘Welcome to Singapore’.
Well, dari situ langsung sadar kalau aku kena Random Check. Ga
heran sih karna dari tadi sudah banyak turis yang ‘keciduk’ juga. Langsung deh
aku dikawal oleh petugas keamanan layaknya buronan polisi. Wagelaseh ga nyaman
banget diliatin orang-orang tapi seru juga sih, wkwk.
Sampai di kantor pemeriksaan aku duduk diruang tunggu bersama para
‘tahanan’ lainya. Atmosfernya cukup tegang tapi aku seneng karna bisa melihat
secara langsung aktivitas para pekerja imigrasi yang cukup keren.
Disini banyak layar monitor yang nempel di dinding serta alat-alat
canggih lainya seperti di Film-Film thriller itu. Sayang ga bisa kufoto
karna kamera adalah alat paling sensitif.
Ga beberapa lama namaku dipanggil oleh petugas perempuan berwajah
India. Aku diajak masuk keruangan kecil untuk sidik dua jempol, lalu
diinterogasi terkait tujuanku dateng ke Singapore dan berapa lama aku disini.
Sebetulnya butuh waktu lama mencerna perkataan si mba ini karena
ia menggunakan bhs. Singlish + melayu yang susah banget dipahami. Beruntungnya
si Mba ini cukup ramah, sehingga, aku bisa menjawab semua pertanyaan dengan
lancar, walaupun Bhs. Inggrisku pas-pasan sih.
O iya disini juga ada petugas yang bisa bahasa melayu, tapi
sedikit. Secara garis bersar pertanyaan mereka yaitu
- Apa tujuanmu ke Singapura?
- Berapa lama kamu di Singapura?
- Di mana kamu bekerja?
- Apa nama email dan sosmed kamu?
Beruntung aku bisa jawab dengan tenang dan percayadiri. Mungkin
gara-gara itu akhirnya aku lolos dari imigrasi dan diizinkan masuk ke
Singapura. Horaay!
Namun sebelum itu, aku harus mengisi data diri diselembar kertas,
dari mulai nama lengkap, nama perusaah tempat aku kerja, KTP, email dan akun sosial media.
Woah! Ternyata akun sosmed bisa jadi pertimbangan juga loh.
Beruntung aku ga pernah share postingan berbau teror, sara atau hal-hal negatif
lainya. Jadi masalahku ga makin panjang.
So, setelah 15 menit pemeriksaan, passportku langsung di cap dan
aku diizinkan masuk ke Singapore!
Ternyata tertahan di Imigrasi gak sehoror yang aku kira, prosesnya
juga berlangsung cepat. Tapi ada juga loh yang ditahan sampe berjam-jam, bahkan
sampe nginep segala, atau lebih parahnya langsung dipulangkan ke negara
asalnya.
Setiap orang memang berbeda-beda kasusnya. Dan aku bersyukur karna
prosesnya berlangsung cepat. Jadi punya pengalaman baru deh:)
Intinya untuk bisa lolos dari pemeriksaan imigrasi yaitu kita
harus bersikap tenang, nurut apa kata petugas dan menjawab pertanyaan dengan
jujur dan masuk akal. Selama tujuan kita baik dan tidak membawa barang yang
aneh-aneh, pasti lolos da.
Dari beberapa imigrasi yang pernah kudatengin, Singapura emang
yang paling ribet dan heboh. Dan berdasarkan informasi yang ku dapet, Paspor
Indonesia, Filipina, dan Vietnam memang yang paling sering kena ciduk.
Detail tempat-tempat wisataa di Singapura ini akan aku ceritakan lebih lanjut dipostingan berikutnya ya biar rinci. Sekarang kamu tonton vlognya aja dulu di sini :
Halo Leon :) Wah, punya pengalaman jadi 'tahanan' sebentar di kantor imigrasinya yach hihihih :) Ada untungnya juga punya socmed dan jadi YTer hitsz eeeaaaa :D Oh gitu, kayaknya enak juga ikutan open trip. AKu suka lihat2 IG sih ada trip ke Malaysia-Singapura-Thailand itu per org sekarang jatuhnya 5 jutaan. Wkwkwkw btw aku boleh ya panggil dirimu Leon? ABis masih muda banget sich hehehe : TFS.
BalasHapusKebayang deg-deg-kannya kayak apa. Tapi sejauh yg aku alami, petugas imigrasi negara yg satu ini emang lumayan "angker" dibanding lainnya, contoh Thailand yg bisa lebih ramah dan tegas at the same time.
BalasHapusEntahlah, saya gak pernah nyaman kalau berhadapan dengan imigrasi. Padahal mah gak pernah melakukan kesalahan apapun. Mungkin sayanya aja yang kadang-kadang gampang keder hehehehe
BalasHapusSaya baru tau nih info tentang akun sosmed. Selama ini juga saya aman-aman aja kontennya. Tetapi, ini semakin mengingatkan diri sendiri supaya semakin bijak ya bermedsos :)
Klo aku keciduk pasti udah gemeteran dan panas dingin, wah semoga nanti kalo ke Singapura gak keciduk deh. Oh ya ternyata medsos juga dicek ya, untung medsosku isinya gak aneh2, paling traveling, kulineran sama job. Makasih infonya Leon.
BalasHapusWaw, bacanya jadi deg-degan sendiri aku, haha. Alhamdulillah random check ini memang untuk mengkonfirmasi aja kalau yang mau masuk ke negara mereka itu aman ya mas, jadi kalau kitanya juga gak bermasalah ya gak perlu panik.
BalasHapusBaru tau kalau mereka sampai mikirin medsos juga, keren juga mengikuti perkembangan jaman ya.
Yup, sosmed itu penting memang menurutku. Bahkan untuk bekerja pun, sosmed juga diperiksa. Makanya sosmed isinya ya foto-foto dan berita bahagia aja :)
BalasHapuskalau jalur darat sih ga pernah, tapi kalau jalur laut pernah. Emang jutek2 petugasnya, tapi untung ngga kena random check hehe..
BalasHapusrasanya aku kalau ke Singapura lagi mendingan pake open trip / tour operator aja deh, males ribet kalau di sana wkwk..
Suamiku juga pernah kena random check pas kami ke Singapura tahun 2016. Padahal itu bukan perjalanan pertama kami ke Singapura. Mana pas itu udah malam lagi karena kami berangkat malam. Bawa dua anak lagi. Sempat deg-degan sih karena suami aja yg kena cek random dan kami lolos. Ada kayaknya setengah jam lebih kami nunggu.
BalasHapusSeru ya bisa ikut open trip ke Singapura, semoga bisa main ke dua negara ini selepas pandemi aamiin..paspor kita kasian banget ya sering dicurigai..
BalasHapus