Bogor punya wisata air terjun alias curug yang banyak banget. Kota hujan ini memang dikarunia air yang berlimpah. Di samping rumahku saja ada sumber air bersih yang selalu mengalir tiada henti. Kini sumber air itu dimanfaatkan untuk irigasi sawah dan bahkan dijadikan sebagai tempat wisata air (kolam renang).
Kemarin aku sempat menulis kata curug di google maps, lalu
keluarlah beberapa curug yang ada di dekat rumahku. Setelah membandingkan antara
satu curug dengan curug yang lainnya aku langsung tertuju ke Curug Hiji.
Kalau aku lihat foto-foto reviewnya sepertinya curug ini cukup bagus untuk
dikunjungi.
So, sekitar jam 6.30 pagi aku langsung berkemas dan melakukan
perjalanan ke Curug Hiji yang berada di daerah Kampung Pasir Gaok, Tenjolaya
Bogor. O iya dalam bahasa sunda Curug Hiji artinya air terjun satu. Mengapa
bisa dinamakan seperti itu yaaa? Ayo kita cari tahu!
Untuk menuju ke Curug Hiji kita dapat menempuhnya menggunakan berbagai kendaraan baik mobil maupun sepeda motor. Rute perjalanan tidak terlalu sulit, ikuti saja arahan dari google maps nanti kita bisa langsung sampai ke lokasi tanpa tersesat.
Nah kira-kira gang masuk ke Curug Hiji seperti di atas ini ya guys. Namun, kita masih harus masuk lagi ke dalam melewati perkampungan sekitar 5-10 menit hingga ke area parkir. Area parkir di sini cukup luas, dapat menampung banyak mobil dan motor.
Kendaraanmu wajib disimpan diparkiran ya guys karna untuk trekking
ke loket Curug Hiji hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki sekitar 15-25
menit, ga jauh kok.
Kebetulan kemarin aku membawa bayi nih, terus kata abang-abang
yang jaga parkiran aku sebaiknya membawa motorku sampai lokasi tiket karna
kasihan membawa bayi takut capek dijalan.
Dari parkiran kami langsung masuk ke jalan setapak yang hanya bisa dilalui oleh satu motor saja. Disepanjang perjalanan kami sering berhenti untuk mengambil foto. Ga ngerti lagi deh view di sini bagus banget. Area sawah dengan baground Gunung Salak menjadikan tempat ini jadi lokasi yang sempurna untuk berfoto.
5 menit perjalanan naik motor melalui jalan setapak akhirnya kami sampai di loket masuk Curug Hiji. Di sini kami harus membayar uang masuk Rp. 15rb/orang dan Rp. 5rb untuk parkir motor.
Di area loket ini kita sudah dapat melihat banyak sekali
pohon-pohon pinus yang menjuntai tinggi. Di sini juga ada beberapa kamar yang
terbuat dari bilik bamboo, sepertinya kmaar-kamar ini dapat disewakan untuk
bermalam.
Tak ingin membuang-buang waktu kami langsung melakukan hiking ke Curug Hiji. Disepanjang perjalanan kami melihat ada banyak sekali lahan camping ground, mungkin ada sekitar 5 area camp yang dapat kita pakai untuk mendirikan tenda.
Suatu saat aku akan berkemah di sini karna tempatnya sangat
terawat dan fasilitasnya cukup lengkap yang terpenting ada kamar mandinya hehe.
Untuk biaya berkemah semalamnya yaitu Rp. 35rb. Jika kamu tidak membawa tenda sendiri kamu bisa menyewa tenda dengan kapasitas 3-4 orang seharga Rp. 75rb permalamnya.
Hiking ke Curug Hiji terbilang cepat, hanya 20-30 menit saja kami sudah dapat melihat air terjun Curug Hiji yang sangat jernih. Untuk medan perjalanannya sendiri cukup mudah dilalui tapi harus tetap berhati-hati karna jalurnya merupakan jalan setapak dari tanah dan bebatuan.
Saat melakukan perjalanan ke Curug Hiji kita juga akan melewati
jurang di sisi kanan jalan, jadi pastikan kamu tetap berhati-hati dan jangan
sampai terpeleset!. Apalagi aku menggendong bayi nih jadi harus semakin berhati-hati.
Walaupun begitu aku cukup senang karna bisa menghirup udara hutan
sambil diiringi suara cuitan burung yang saut-sautan bernyanyi.
Sampai di Curug Hiji aku langsung gak sabar ingin cepat-cepat nyebur karna airnya jernih banget!. Ternyata di sini ada dua air terjun loh. Namun, air terjun yang pertama lebih kecil ukurannya tetapi di sinilah tempat yang paling cocok untuk berenang.
Curug di sini tidak terlalu dalam, tingginya hanya sedada orang
dewasa. Berendam di Curug Hiji benar-benar menyegarkan, rasanya seperti menjadi
iron man wkwk. Ah kangen banget deh mandi di sini lagi haha.
Usai mandi di air terjun pertama kita masih bisa melakukan perjalanan lagi kearea paling ujung Curug Hiji. Lokasinya cukup dekat kok hanya jalan 5 menit saja kita sudah sampai di area Curug Hiji yang air terjunnya cukup tinggi.
Medan perjalanan kali ini semakin sulit, kita harus melalui
jalanan menanjak melewati tanah dan bebatuan. Untungnya disisi jalan disediakan
tambang untuk pegangan.
Sebenarnya aku maju mundur ingin melanjutkan perjalanan karna
membawa bayi, tetapi daripada penasaran lebih baik aku tetap melanjutkan
perjalanan haha.
Tak beberala lama akhirnya kami sampai juga di Curug Hiji yang
sesungguhnya!. Air terjun di sini cukup tinggi tapi kubangan airnya kecil
banget, gak bisa buat berenang, haha.
So, kami disini cuma mampir sebentar saja untuk foto-foto setelah
itu kami kembali pulang. Entah mengapa perjalanan pulang terasa lebih cepat daripada
saat berangkat. Kalian pernah merasa gitu juga gak sih? Haha.
Nah guys itu dia cerita singkatku saat berlibur bersama bayi ke
Curug Hiji. Hingga kini aku belum tahu makna sejarah atau asal usul CUrug Hiji
karna lupa nanya ke si akang-akang penjga haha. But so far Aku sangat menikmati
perjalanan kali ini.
Nah, Untuk teman-teman yang mau ke Curug Hiji mending
langsung berangkat aja deh, tunggu apa lagi?
(Untuk vlog ke Curug Hiji masih di edit ya guys semoga cepet kelar haha)
Sudah lama ga komen di sini
BalasHapus"Nah guys itu dia cerita singkatku saat berlibur bersama bayi ke Curug Hiji."
BalasHapusAku ga ada, aku bukan manusia apa ya.
Anyway, seneng banget sih kesini. Deket dari rumah, gausah lewatin jalan besar. Setengah hari juga kelar. Makasih ya liburan tipis-tipisnya, pacarku <3
Semoga si baby shaliha ga bentol2 digigitin nyamuk :(
BalasHapusHarus diagendakan sih ini untuk ke sini. temen-temenku harus baca cerita ini. apalagi bisa camping di sini, mantap pokoknya. eh tapi kalo sekarang-sekarang ke sana musim ujan gak ya?
BalasHapus