Pagi hari setelah turun dari Gunung Ijen aku langsung melanjutkan
perjalanan ke Gunung Bromo. Untung saja aku menyewa mobil + supir jadi
disepanjang perjalanan aku bisa tidur pules. Bangun-bangun tau-tau aku udah
sampe saja di desa Tumpang, Bromo.
Jam menunjukkan pukul 3 sore, itu artinya aku masih punya banyak
waktu untuk istirahat di homestay. Aku juga masih bisa keliling untuk mencari
masjid dan makan malam. Di sini ada cukup banyak warung makan, saking banyaknya aku sampai kebingungan. Ujung-ujungnya beli bakso dipinggir jalan.
O iya, aku baru sadar kalau warga di Bromo Mayoritas beragama hindu, jadi aku cukup kesulitan mencari masjid. Setelah lewat waktu maghrib aku baru nemu masjid kecil yang gelap karna lampunya sudah tidak berfungsi. Lalu aku shalat berjama'ah berdua dengan pak Fulan.
O iya, aku baru sadar kalau warga di Bromo Mayoritas beragama hindu, jadi aku cukup kesulitan mencari masjid. Setelah lewat waktu maghrib aku baru nemu masjid kecil yang gelap karna lampunya sudah tidak berfungsi. Lalu aku shalat berjama'ah berdua dengan pak Fulan.
MACET-MACETAN DI PENANJAKAN
Pukul 2 pagi aku bangun bobo dan langsung masuk ke mobil Jeep yang
sudah stanby di depan homestay. Namun, supirnya masih belum datang. Ah kalau
aku bisa bawa mobil pasti sudah ku tancap gas sedari tadi.
Ga beberapa lama akhirnya pak sopir dateng juga, "Cuma dua
orang aja nih yang ikut" tanya pak supir jeep. "Iya pak cuma saya dan
Erika saja" jawabku sumringah. Mobil pun berjalanan perlahan melalui
jalanan yang gelap.
Disepanjang perjalanan aku melihat ada ratusan jeep mengular di
penanjakan. Mobil kami ikut macet-macetan sehingga perjalanan terasa sangat
lambat bagai kura-kura. Aku ingin kesal tapi percuma, aku cuma berdo'a semoga
kami dapat sampai di Bukit Kingkong sebelum matahari terbit, sebab kami ingin
menyaksikan sunrise Bromo yang sangat melegenda itu.
Pukul 4 pagi kami masih belum sampai ke lokasi tujuan. Aku ga
pernah nyangka sepagi ini sudah banyak orang yang berbondong-bondong inign
menyaksikan sunrise.
LOKASI TERBAIK UNTUK MENYAKSIKAN 'SUNRISE' DI GUNUNG BROMO
Sebetulnya ada 3 lokasi menarik yang sering dijadikan tempat untuk
berburu sunrise di Bromo yaitu Bukit Kingkong, Bukit Cinta dan Bukit B29.
Adapun tempat yang ingin kutuju saat ini adalah Bukit Kingkong.
Saat sampai di bukit cinta tiba-tiba supir jeep menyarankan untuk
berhenti di sini saja karna keadaan benar-benar macet. Tetapi aku tetap bersikukuh
untuk dilanjutkan sampai Bukit Kingkong.
Awalnya aku pesimis sampai tepat waktu, tetapi perlahan tapi pasti
aku sampai juga di Bukit Kingkong saat azan subuh berkumandang.
Aku pun segara mencari tempat nyaman untuk shalat. Eh ternyata
nemu dong mushala sepetak berukuran 1x1 meter dekat wc umum. Alhamdulillah guys
:v
Untuk shalat di sini aku harus mengantri dengan pengunjung yang
lainnya sebab ruangannya sangat kecil. Bahkan untuk berwudhu saja aku harus
rela menggunakan air botol minumku.
Sambil ngantri aku selalu was-was takut ketinggalan melihat
sunrise. Tapi Allah maha baik, aku masih diberi kesempatan untuk menyaksikan
sunrise dari Bukit Kingkong.
BUKIT KINGKONG
Ratusan orang sudah berjubel di atas Bukit Kingkong. Sebagian
orang bahkan sampai loncat keluar pagar demi melihat sunrise dari depan.
Keadaan masih sangat gelap, tapi lambat laun matahari mulai naik
dan para pengunjung langsung bersorak gembira. Semua orang pun mengeluarkan
kamera masing-masing untuk mengabadikan momen.
Saat matahari menampakkan sinarnya, gunung Bromo jadi terlihat
semakin jelas. Landscapenya benar-benar menakjubkan seperti lukisan. Penampakan
Gunung Bromo dan gunung batok yang ada disebelahnya terlihat sangat besar
seakan berada tepat di depan mata.
Dari Bukit Kingkong ini aku juga dapat melihat desa Tumpang dengan
sangat jelas. Desa ini seakan berada diatas awan. Aku ga tau lagi gimana
caranya menggambarkan keindahan pemandangan di sini karna keren parah sumpah!.
BUKIT CINTA
Lokasi kedua yang banyak dikunjungi orang untuk melihat sunrise
yaitu bukit cinta. Aku pernah ke sini bareng temen-temen dari kampung inggris
pare.
Bukit cinta terletak pada ketinggian 2680 Mdpl. Di sini kita dapat menyaksikan Kaldera Tengger yaitu GUnung Bromo, Gunung Kursi, Watangandan Gunung Widodaren dan gunung Semeru.
Bukit cinta terletak pada ketinggian 2680 Mdpl. Di sini kita dapat menyaksikan Kaldera Tengger yaitu GUnung Bromo, Gunung Kursi, Watangandan Gunung Widodaren dan gunung Semeru.
Untuk dapat melihat matahari terbit kita harus menaiki beberapa
anak tangga. Namun, saat itu pengunjung sedang ramai-ramainya jadi aku tidak
dapat naik sampai ke atasnya karna sudah kehabisan ruang.
Namun, aku masih tetap bisa menyaksikan matahari terbit. Walaupun
cuaca saat itu kurang mendukung karna sedang berawan.
BUKIT B29
Aku belum pernah menyaksikan sunrise Bromo dari bukit B29. Namun,
teman-temanku sudah banyak yang kesini dan merekomendasikanku untuk dateng ke
Bukit B29.
Disebut Bukit B29 karna Agnka 29 yang berada di belakang huruf B
berasal dari ketinggian puncak bukit tersebut yakni 2.900 Mdpl, yang kemudian
disingkat menjadi 29.
B29 berada di Desa Argosari Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang.
Tempat ini disebut-sebut sebagai desa di atas awan. Wah Semoga suatu saat aku
bisa ke sini juga!
Nah guys itulah 3 spot menarik untuk menyaksikan matahari terbit di Gunung Bromo. Kalau kamu suka yang mana nih?
gue lumayan menyesal karena saat di kampung inggris kemarin, belum mengunjungi bromo. padahal bromo tuh, udah kayak tujuan buat liburan anak-anak yang belajar bahasa inggris di pare.
BalasHapusgue masih punya keinginan buat jalan kesana lalu mengabadikan pemandangan dengan kamera yang gue bawa. feel nya bakalan beda banget sih kalo liat sendiri, dan hanya liat melalui foto. hahaha
tapi abis liat foto-foto ini, berasa pengen cepet-cepet bisa dateng ke tempat tersebut
Wah parah banget ke Bromo dari Kampung inggris only 150K sih murah banget ga ngerti lagi :((
HapusNgeliat Bromo dari foto emang keren sih tapi sumpah gak ada apa apanya dibanding liat langsung :((