Pesona Labuan Bajo tidak pernah
ada habisnya. Pink beach, salah satu destinasi yang sudah tidak asing lagi kita
dengar. Pantai ini menjadi destinasi yang wajib dikunjungi saat melakukan
island hopping di Labuan Bajo. Aku sendiri berkunjung ke Pink beach setelah
melakukan pendakian yang cukup melelahkan di Pulau Padar. Cocok sekali rasanya
setelah panas-panasan naik turun bukit dan mandi keringat langsung disambung berendam di Pink Beach.
PANTAI PINK YANG SUDAH TIDAK PINK LAGI
Kapal pinisi kami melipir agak
dekat dari Pantai Pink, jangkar diturunkan dan perahu kecil dikeluarkan. Kapal
pinisi memang tidak bisa 'parkir' tepat di bibir Pink Beach sebab ukurannya
terlalu besar. Jika dipaksakan malah berbahaya, bisa merusak terumbu karang dan
merusak mesin kapal.
Untuk sampai ke bibir Pink
Beach kami diantar menggunakan perahu kecil. Hanya beberapa menit saja kami
sudah sampai di Pink Beach yang pasirnya betulan berwarna pink!
Tapi ternyata pasirnya tidak
benar-benar berwarna pink loh. kok bisa ya?!
Warna pasir di Pink Beach tidak sementereng seperti yang ada di akun instagram para selebgram itu?
Ternyata fotonya sedikit diedit supaya terlihat lebih wah. Tapi aku jadi
penasaran sih mengapa warna pinknya jadi memudar gitu?
Setelah bertanya ke sana kemari
ternyata memang benar, pasir di Pink Beach sudah tidak pink lagi. Hal ini
disebabkan karna ulah tangan-tangan nakal para wisatawan yang sering membawa
pasir ke dalam botol sebagai buah tangan.
Bayangkan saja kalau ada sejuta
pengunjung di Pink Beach dan tiap orang membawa pulang satu botol pasir. Lama-lama
pasir plinknya tergerus dan hilang jadi ga cantik lagi deh. Semoga kedepanya orang-orang
yang bawa pasir dari pink beach ini dijegat sama petugas bandara supaya
mengembalikan pasir yang mereka bawa.
GA KUAT! AIR DI PINK BEACH SEBENING KRISTAL!
Tak hanya pasirnya yang
menawan, air pantai di sini juga sangat menakjubkan. Ga ngerti lagi deh, air
pantainya jernih banget seperti kaca. Siapapun yang datang ke sini pasti ga
bakal sabar untuk nyebur.
Terumbu karang di Pink Beach
cukup terawat, tetapi saat melakukan snorkeling aku tidak melihat banyak biota
laut, mungkin aku berenangnya kurang ke tengah kali ya :v
Tak beberapa lama main di air
aku dan temen-temen lainya disuruh berhenti sejenak untuk syuting film My trip
my adventure. Kami disuruh teriak-teriak sambil melempar floatis, bola-bola dan
balon dengan berbagai bentuk yang unyu. Kami semua dipaksa untuk terlihat bergembira supaya para pemirsa yang menyaksikan kami di TV bisa ikutan bahagia. Proses syutingnya cukup menyenangkan tapi capek juga kalau pengambilan videonya diulang-ulang terus sama sutradara.
Tujuankun ke Labuan Bajo memang
bukan hanya untuk liburan tapi juga untuk kerja bareng kru MTMA dari Trans TV. Ternyata kerja sambil bermain itu beneran
ada guys, bukan hoax! haha.
MIRIS, PANTAI CANTIK TAPI DIPENUHI SAMPAH.
Problematika wisata Indonesia
memang ga jauh dari isu sampah. Pink Beach pun tak luput dari permasalahan
tersebut.
Jika kita melihat pemandagan
pink beach lewat foto-foto diinternet, kita akan melihat semuanya indah. Tapi saat kamu datang langsung ke sini
jangan kaget kalau ternyata pantainya banyak sampah.
Saat ingin berteduh di bawah
pohon, aku sudah membayangkan asiknya senderan sambil melihat ombak pantai pink
yang tenang. Tapi yang kutemui justru sampah-sampah botol yang
berserakan di mana-mana. Wah gila sih, siapa nih wisatawan yang minum-minum tapi sampahnya ga dibawa pulang?!. Sayang banget pantai secantik dan selangka ini
dikotori begitu saja oleh tangan-tangan tak tau diri.
PANTAI BEBATUAN DAN PECAHAN TERUMBU KARANG
Di samping Pink Beach terdapat
pantai yang pasirnya tertutupi bebatuan dan pecahan terumbu karang. Selama
berjalan di bibir pantai ini aku harus berjinjit karna permukaanya agak
tajam. Air pantai di sini juga masih bening
dan tenang. Jadi masih terlihat indah.
Sebetulnya aku masih belum puas
menikmati pantai pasir pink karna liburan kali ini disertai syuting My Trip My
Adventure. Jadi berasa kurang leluasa. Semoga nanti bisa balik ke sini lagi deh
hehe.
Ada yang mau tahu gimana behind the scene syuting my trip my adventure? tonton aja deh vlogku yang satu ini :)
Ada yang mau tahu gimana behind the scene syuting my trip my adventure? tonton aja deh vlogku yang satu ini :)
emang pantai yang ada di Indonesia paling juara sih.
BalasHapusgue sudah mengunjungi beberapa pantai yang ada di Mesir, dan pemandangannya enggak seindah yang ada di Indonesia.
tapi, problematika tentang sampah, enggak hanya di pantai Indonesia aja sih. tapi memang kalo disini pun, sampah yang gue lihat enggak sebanyak yang berada di indonesia. semoga masyarakatnya banyak yang sadar, kalo pantai di negeri kita itu udah paling mantap
Aih jadi pengen nyobain main ke pantai-pantai di Mesir.
HapusTapi pantai di Indonesia tetpa jadi juaranya.
Sayangnya Indonesia termasuk penyumbang sampah terbesar di dunia,
terutama sampah yang dibuang ke lautan.
MAsyarakat emang masih kurang di beri edukasi tentang sampah, jadi ya gini deh
Wah indah banget nih Mbak Pantai Pink ini. Saya baru tahu lho kalau ada Pantai Pink
BalasHapusSaya bukan Mbak [1]
HapusSaya juga pingin nih Mbak berwisata ke mana saja. Melihat keindahan ciptaannya :)
BalasHapusSaya bukan Mbak [2]
HapusSayang sekali nih ya Mbak pantai yang indah jadi kumuh begitu karena sampah
BalasHapusSaya bukan Mbak [3]
HapusSaa jadi pingin nih Mbak travelling ke sana juga. Tapi nggak tahu nih kapan hihi
BalasHapusSaya bukan Mbak [4]
HapusIni pasirnya memang beneran berwarna pink nih ya Mbak. Indah banget nih pastinya
BalasHapusSaya bukan Mbak [5]
HapusWah seru banget, tapi ada rasa jengkel juga ya kalo take-nya diulang-ulang kaya gitu? Namanya juga mencari kesempurnaan :))
BalasHapusSemoga saya berkesempatan bisa main kesana deh, Aamiin.
Sayang juga warnanya udah pudar, apalagi mengenai masalah sampah itu, sedih banget jadinya:(
Unfaedah banget sih itu turis yang pada ngeruk pasir pink nya. Ya sekedar untuk dilihat dan foto aja kali.
BalasHapussekarang sudah menjadi wisata mahal ini rul, mudah-mudahan bisa kesana nanti gw mau bawa cet sama crayon deh buat warnain pasirnya lagi biar pink
BalasHapusWoaaaaah, posting ini bikin mupenga abis pengen ke Pulau Komodo dan Labuan Bajo. Apalagi bentar lagi ada wacana bakal ditutup atau dikenakan bea masuk tinggi. Btw, emang ya problem di sini masih berkisar soal kepedulian. Buang sampah masih suka sembarangan. Terus bawa pasir sebagai oleh-oleh itu nggak banget deh.
BalasHapus