Pagi
itu sekitar pukul 4.30, keretaku sudah sampai di Stasiun Pekalongan. Setelah
menunaikan shalat subuh aku duduk-duduk sebentar di bangku stasiun sampai
matahari mulai naik.
Ini
merupakan pertama kalinya aku ke Pekalongan, seperti biasa aku tidak memiliki
rencana ingin kemana. Bingung ? tentu saja tidak. Toh sekarang sudah ada
internet, info apapun yang aku butuhkan semua tersedia disana.
Hidup di era digital seperti saat ini memang serba mudah, hanya dengan sekali klik kita bisa memenuhi segala keperluan yang kita butuhkan seperti membeli tiket pesawat, kereta, ojek sampai memesan makanan semua bisa dilakukan secara online dalam satu genggaman.
Berkat Internet di era digital jugalah yang membuatku tidak takut lagi untuk melakukan solo traveling. Menurutku hidup di era digital membuatku semakin merdeka, sebab hidupku terasa lebih mudah tanpa adanya hambatan.
Hidup di era digital seperti saat ini memang serba mudah, hanya dengan sekali klik kita bisa memenuhi segala keperluan yang kita butuhkan seperti membeli tiket pesawat, kereta, ojek sampai memesan makanan semua bisa dilakukan secara online dalam satu genggaman.
Berkat Internet di era digital jugalah yang membuatku tidak takut lagi untuk melakukan solo traveling. Menurutku hidup di era digital membuatku semakin merdeka, sebab hidupku terasa lebih mudah tanpa adanya hambatan.
Berbekal
GPS dan arahan dari salah seorang Blogger Pekalongan lewat chatting WhatsApp,
aku diberi opsi tempat wisata yang bisa ku kunjungi. Tentu saja aku memilih tempat
yang mudah dijangkau dan letaknya dekat dari stasiun.
Dan
pilihanku jatuh pada Taman Mangrove a.k.a Mangrove Park di kelurahan Kandang
Panjang Kota Pekalongan dekat Kampus Stain dan pantai pasir kencana.
Di
Pekalongan terdapat beberapa alat transportasi yang dapat digunakan seperti
angkot, becak atau (G)ojek. Dan aku memilih jalan kaki !. Sengaja, supaya bisa
lebih leluasa melihat geliat masyarakat.
Walaupun cuaca sangat panas tetapi aku tetap saja berjalan, menyenangkan sekali menyaksikan aktifitas warga Pekalongan yang ulet, sopan dan ramah.
Walaupun cuaca sangat panas tetapi aku tetap saja berjalan, menyenangkan sekali menyaksikan aktifitas warga Pekalongan yang ulet, sopan dan ramah.
Sebelum
ke Taman Mangrove aku juga sempat mampir ke tugu Pekalongan, niatnya ingin sekalian
cari warung untuk sarapan pagi, sayangnya semua warung masih tutup. Yasudah
tidak apa-apa, lihat patung pahlawan seperti ini juga sudah membuat kenyang.
Yakali.
ADA APA SIH DI TAMAN MANGROVE PEKALONGAN ?
Hampir
satu jam perjalanan akhirnya aku sampai di Taman Mangrove. Lokasinya mudah di
tebak, sebab sebelum mencapai lokasi mangrove aku sudah dapat melihat pohon
mangrove yang banyak tersebar di sisi jalan.
Didekat
pintu masuk terdapat beberapa orang yang sedang berkumpul, apakah mereka
petugas ? aku tidak tahu. Anehnya tak ada satupun dari mereka yang
menghampiriku untuk meminta uang masuk. Disini juga tidak ada papan informasi
terkait harga tiket.
Akupun
menghampiri kerumunan orang tersebut lalu mengucap salam. Aku tidak akan
memulai bertanya harga tiket masuk, biar mereka saja yang memulia duluan. Nyatanya,
mereka tidak bertanya apa-apa. Yasudah aku masuk saja.
5
langkah berjalan tiba-tiba aku inget dosa, kalau tidak bayar tiket nanti
travelingku ga berkah. akupun membuka google, mencari tahu tentang tempat ini.
Kesimpulanya membuatku ketawa-tawa sendiri, ternyata tempat ini memang gratis.
Walaupun
untuk parkir bayar sih, sekitar 2000 an gitu. Wajar lah ya, kawasan parikirnya juga luas ko, worth sama harganya. Yoo saatnya keliling taman mangrove. Yaay!
JEMBATAN SHELTER INSTAGRAMable
Wahana pertama yang aku lihat di Taman Mangrove adalah jembatan cantik yang disebut shelter. Jembatan ini dibangun diatas air, sehingga wisatawan dapat melihat pohon mangrove yang tumbuh dibawah jembatan.
Saat
itu aku melihat beberapa pengunjung yang sedang sibuk berselfie ria. Tidak mau kalah akupun ikut mengabiskan memori kamera. Mengabadikan
moment di jembatan Mangrove Park memang wajib hukumnya, jangan sampa pulang-pulang
kamu menyesal karna tidak sempat berfoto disini. Jembatanya InstagramAble
banget cuy.
KELILING TAMAN MANGROVE MENGGUNAKAN SAMPAN
Saat berjalan-jalan diatas jembatan aku sempat melihat sebuah SAMPAN berlalu lalang disekitar Taman Mangrove. Sampannya unik seperti banana boot yang sudah di modifikasi. Btw, Untuk naik ke sampan ini gratis loh, tapi turunya bayar ya Rp. 10.000 hehe.
Selama
naik sampan pengunjung akan diajak berkeliling melihat pohon mangrove dari
jarak dekat. Menyesal sekali saat itu aku tidak sempat naik sampan, padahal wahana ini bisa membawaku melewati lorong-lorong pohon bakau sambil menyimak
pembahasan menarik dari guide tentang mangrove.
Mungkin
aku harus kembali lagi ke sini untuk naik sampan. Setuju ?
PUSAT INFORMASI MANGROVE
Sebelum masuk ke Jembatan Shelter pengunjung akan melewati bangunan berwarna coklat yang merupakan Pusat Informasi Mangrove (PIM). Disini pengunjung dapat membaca-baca buku di perpustakaan dan melihat beragam pameran. Sayanya, aku tidak bisa masuk karna pintunya masih terkunci.
Ah, Mungkin aku harus kembali lagi kesini (2)
BERDAMPINGAN DENGAN KREMATORIUM
Dari
keajauhan dekat pintu masuk aku dapat melihat bangunan bertuliskan Krematorium.
Saat itu aku tidak tahu fungsi bangunan tersebut. Tetapi setelah tanya google
ternyata krematorium diambil dari kata kremasi yang artinya tempat pembakaran
mayat menjadi debu. Loh kok jadi horor wkwk.
TIPS JALAN-JALAN NYAMAN DI TAMAN MANGROVE
- Pakailah pakaian yang menyerap keringat, mengingat cuaca di Taman Mangrove sangat panas. Bisa juga menggunakan topi atau kacamata sebagai pelengkap.
- Ditaman ini tidak terdapat warung makan, jadi kalau kamu orangnya cepat lapar lebih baik membawa bekal sendiri dari rumah.
- Mangrove Waterpark Pekalongan sangat cocok dijadikan sebagai destinasi Keluarga, jadi ajaklah orang-orang tercinta ke tempat ini. Taman Mangrove juga bisa dijadikan ajang bermain sambil belajar.
- Jangan buang sampah sembarangan, ayo jaga dan lestarikan lingkungan mangrove Park.
- Jika tidak ingin menyewa sampan, kamu bisa membawa sampan sendiri dari rumah, he yakali.
ARTI KEMERDEKAAN DI ERA DIGITAL
Arti Kemerdekaan di Era Digital menurutku yaitu saat aku bisa mewujudkan semua impian. Terutama impian keliling dunia. Senang rasanya saat bepergian ke tempat baru yang belum pernah ku kunjungi sebelumnya. Melihat beragam adat, budaya, bahasa dan berbagai keanekaragaman yang ada di alam semesta.
Menyebrangi berbagai pulau, menjelajah hutan, mendaki gunung dan bertemu banyak orang baru merupakan pelajaran yang sangat berharga.
Wah seru nih tempatnya. Salam kenal mas.
BalasHapusYuk singgah ke kidalnarsis.blogspot.co.id
Iya mas seru banget. Ayo ke sini masnya :v
Hapussumvah lw tambah gemuk di foto.
BalasHapus*udah gitu aja.
Kamera gue emang keren.
HapusDuh.. kang.. Asyik banget jalan-jalan ke TAMAN MANGROVE PEKALONGAN, kalau saya tahu saya ikut deh, hehe...
BalasHapusBTW dalam rangka apa jalan ke sana kang?
Dalam rangka anu kang.
HapusUdah aku tulis di postingan sebelumnya sih :)
Akang cek aja ya muehe
jembatannya bagus ya
BalasHapusya ..
Hapustempat kayaknya terawat ya, bersih
BalasHapusIya gan jadi nilai plus nih untuk tempat ini :)
HapusYa, kau harus balik lg ke sono spy bisa cerita ttg perahu dan maket itu :D. Klo perlu cerita ttg pembakaran di krematorium jg. Abu nya dikemanain ya?. Btw, kualitas fotonya bagus.. sukses bikin iri yg baca untuk ikutan ke sana hahaha. Baru tau liat patung bs kenyang. Ya kali :D. Nice review :)
BalasHapusHaha apa-apaan aku harus mereview krematorium :v
HapusAku kermaren sempet lewatin krematorium tapi karna ga tau tempat apa jadi ga ngerasa horor :v
Yah sayang dong ga tau itu tempat horor.. belum pernah saya baca liputan travel yg ada sentuhan horornya padahal. Pasti seru.. hahaha.cobain lah dek.. coba liput dari sudut yg berbeda. Kakak ingin tau gimana hasil tulisanmu ntar nya. :)
HapusHmmm sepertinya menarique :v
Hapusnaek perahunya murah 10 rebu. di mangrove sby 25 rebu
BalasHapussuka jembatannya ih bagus
BErarti kamu harus coba naik perahu kesini ka. Murah :v
HapusInstagrammable banget ya lokasinya! Kayaknya asyik juga, nih, meskipun pasti panasnya masya Allah banget :D
BalasHapusWakaka iya beneran ini teh panas, datangnya pas pagi atau sore haria aja teh biar adem
HapusWah, keren. baru tau kalau Pekalongan juga punya Mangrove Forest ya..dan emang murah bangettt cuman 10ribu saja. Gue pernah ke Mangrove yang di Jakarta Utara sana dan juga naik perahunya berempat bayar 100ribu tapi isa mengelilingi semacam sungainya begitu...
BalasHapusiya, di sana emang panas banget jadi disarankan bawa topi juga minum sekalian...kapan kapan ke sanalah sama Suami :)
aah i see,
Hapusaku tau tuh Mengrove di Jakarta tapi belum pernah kesana.
Sip aku masukin Bucket list dulu :)
iya di sana juga Mangrovenya bagus banget kok, berasa kayak bukan di Jakarta yang identik dengan bangunan pencakar langit plus polusinya :)
HapusBruntung Jakarta, ditengah pekatnya polusi udara masih punya wisata alam yang asri :)
HapusLumayan juga kalau jalan dari stasiun - mangrove parknya 1 jam, gempor dah itu kaki. Hahaha. *Tapi kalau udah niat mah, biasa aja kali*
BalasHapusLumayan kalau gratis ini, mana tempatnya cocok buat foto hits instagram lagi. Betewe-betewe, itu yang motoin siapa dong bang kalau kesininya solo travelling? Tripod & timer kah? :D
Sebetulnya biasa aja aku orangnya emang suka jalan :)
Hapusbagus banget gan
BalasHapuswaiya betul sekali :)
HapusTempatnya bagus, ngga kayak wisata mangrove di kota gue, walaupun sama2 gratis sih. Jembatannya keren, selebgram pasti betah. Yang jadi pertanyaan, itu fotonya pake apa, kalo dari cerita diatas, bilangnya pergi sendiri~
BalasHapusAku moto sendiri aja gitu pake Remot.
HapusTerus kameranya di taro di berbagai tempat macem atas batu, bangku, pohon dll :v
di sumsel juga ada taman nasional mangrove, mampir gih ke sembilang hehe
BalasHapusWaduh jauh amat wk
HapusBagus banget. Semoga taman mangrove di tempat ane segera sebagus ini.
BalasHapusEamng tempat ente dimana daerahnya gan ? wk
HapusPekalongan Mangrove Park ini jadi salah satu favoritku waktu kunjungan 2 tahun lalu. Kemarin pas disana, ikutan trip pakai sampannya ga mas? Cuma 10K klo ga salah inget. Sekarang kondisinya gimana ya? Ada perubahan apa ya sejak 2 tahun silam?
BalasHapuswah sepertinya kunjungan bang Bobby macam-macam ya selain ke mangrove juga ke museum Batik.
HapusSekarang banyak hutan mangrove yang akhirnya menjelma jadi tempat wisata instagramable ya. Kalau ke Pekalongan harus mampir kesini juga ah.
BalasHapusHArus mampir teh Ratna,.
Hapusmasukin daftar aja dulu yaa :)
yap, keliling dunia mungkin memang impian kebanyakan orang. bisa merasakan budaya baru, tradisi baru, dan adat yang belum pernah kita rasakan itu adalah hal yang sangat2 menyenangkan, apalagi di era digital seperti ini
BalasHapusnah sekarang, mari kita menjelajah bersama ! yuhu
Hapus