Saat mendengar kata Pekalongan hal pertama yang ada
di benak saya adalah batik. Sehingga setiap kali pergi ke luar kota lalu melewati
Pekalongan saya pasti akan mampir sejenak untuk berburu batik.
Batik Pekalongan memang tidak perlu diragukan lagi kecantikanya,
ciri khas batiknya menjadikan pekalongan dikenal sebagai bumi batik nusantara,
bahkan UNESCO telah menetapkan Pekalongan sebagai kota kreatif dunia sejak 2014
silam.
Namun, dibalik ketenaran batik tersebut ternyata
Pekalongan juga menyimpan banyak surga wisata yang tidak bisa dipandang sebelah
mata. Salah satunya seperti destinasi yang berada di Petungkriyono.
Petungkriyono merupakan salah satu kecamatan di Pekalongan
yang terletak di daerah ketinggian, lokasi yang Jauh dari perkotaan membuat
Petungkriyono terasa sejuk dan alami, sehingga sangat cocok untuk menghabiskan akhir
pekan sambil menikmati panorama alam yang indah.
Hari ini, alhamdulillah, saya memiliki kesempatan
untuk menjelajah Petungkriyono dalam event ‘Amazing Petung National Explore’
bersama beberapa peserta pilihan dari seluruh Indonesia. Bersyukur sekali dapat
melihat secara langsung kekayaan alam yang ada di Petungkriyono.
Sebelum menjelajah Petungkriyono, kami diundang oleh
Bapak Hasip Kholbihi selaku Bupati Pekalongan untuk menghadiri acara jamuan di
Pendopo Kajen (Tempat dinas bupati Pekalongan).
Dalam jamuan tersebut, pak Bupati sempat menyampaikan
sambutan kepada para peserta Petung Explore. Beliau banyak menceritakan tentang
sejarah, budaya, adat istiadat sampai objek wisata yang terdapat di
Petungkriyono.
Walau sambutan beliau terkesan singkat tetapi
informasi yang disampaikan sarat akan makna, sehingga dapat menambah wawasan saya.
Tidak sabar rasanya ingin cepat-cepat menjelajah Petungkriyono!.
---
Setelah menghadiri jamuan, kamipun memulai
perjalanan menuju petungkriyono. Selama perjalanan saya mulai merasakan
perubahan yang signifikan, dari mulai hiruk pikuk perkotaan berubah menjadi
suasana tenang perkampungan.
Sepanjang perjalanan kami melewati beragam pepohonan
hijau di kanan kiri jalan, trek yang menanjak membuat suhu udara semakin sejuk.
Itu artinya kawasan Petungkriyono sudah semakin dekat.
Setelah kurang lebih satu jam perjalanan, akhirnya
kami sampai di Petungkriyono. Namun, untuk dapat menuju kawasan pariwisata kami
harus menggunakan kendaraan roda empat yang sudah disulap menjadi mobil
angkutan wisatawan, angkutan ini disebut dengan Anggun Paris.
Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari salah
seorang supir, Anggun Paris merupakan singkatan dari Angkutan Gunung Pariwista.
Kendaraan dengan desain jendela terbuka ini dapat menampung hingga 10 orang penumpang.
Fasilitas kendaraan ini dimaksudkan untuk memudahkan para wisatawan menyaksikan
pesona alam selama berada di kawasan wisata Petungkriyono.
Nah, jika anda sedang berada di Petungkriyono, tidak
ada salahnya menggunakan kendaraan Anggun Paris ini. Selain unik, juga mengasyikkan loh.
15 menit perjalanan menggunakan Anggun Paris kamipun
sampai di landmark Petungkriyono. Disini kami langsung disambut oleh dua orang penari
Petung yang anggun diiringin lantunan musik yang khas.
Sambil menyaksikan tarian petung para wisatawan juga
dapat mencicipi kopi khas Petung yang disediakan di salah satu warung yang
berada di dekat landmark petungkriyono.
Kombinasi pertunjukkan tari dan secangkir kopi membuat
siapapun terlena untuk datang kesini lagi. Acara welcome event ditutup
oleh tepuk tangan dan sorak meriah dari para penonton yang hadir.
Setelah puas menyaksikan tari petung, kami
melanjutkan perjalanan menuju spot pertama, Yaitu Curug Sibedug. Untuk sampai kelokasi ini perjalanan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 30 menit.
Sesampainya di Curug Sibedug saya sempat heran karna
curug ini tidak seperti curug kebanyakan yang pernah saya temui. Biasanya lokasi
curug selalu berada di kedalaman, Sedangkan Curug Sibedug terletak di tepi
jalan. sehingga siapapun yang melewati jalan ini pasti akan melihat Curug
Sibedug.
Curug Sibedug sendiri memiliki dua pancaran air yang
tidak terlalu besar dengan ketinggian 20 M. Saat musim hujan air terjun ini bisa bertambah hingga 3 pancaran.
Untuk dapat mendekat ke air terjun pengunjung tidak perlu
mengeluarkan tenaga yang ekstra, cukup melewati jembatan kayu yang sudah disediakan
wisatawan dapat langsung mendekat ke air terjun.
Lokasi Curug Sibedug yang strategis membuatnya
selalu ramai di kunjungi wisatawan, baik untuk menyaksikan air terjun maupun
untuk istirahat sejenak di beberapa warung yang ada di sekitar Curug Sibedug
sambil meminum kopi khas petung.
Petungkriyono terkenal dengan wisata air yang
melimpah, salah satunya seperti destinasi di jembatan sipingit.
Secara sekilas jembatan ini memang sama seperti
jembatan lain pada umumnya. Namun, jika kita mampir sejenak dan turun ke bawah
jembatan maka kita akan menyaksikan banyak sekali bebatuan besar yang dialiri
air sungai yang segar.
Sebetulnya bagian menarik dari jembatan sipingit
bukanlah yang berada di pinggir jalan seperti yang saya kunjungi saat itu,
tetapi masih berada jauh di atas sungai yang lebih dikenal dengan kedung
Sipingit atau Black Canyon.
Namun, saat itu saya tidak menuju ke kedung Sipingit
tapi hanya di Jembatan Sipingitnya saja. Mungkin suatu saat nanti saya akan kembali
lagi ke Petungkriyono untuk melihat secara langsung surga tersembunyi di Kedung
Sipingit. Saya ingin merasakan sensasi melompat dari atas bebatuan lalu
berenang ke dalam kolam air yang menyegarkan.
Namun, walaupun begitu saya sudah sangat senang berada
di jembatan sipingit ini. Karna di tempat tinggal saya belum tentu ada sungai secantik ini.
Tak lama berada di jebatan sipingit perjalanan kami
lanjutkan menuju Welo Asri. Jarak yang ditempuh untuk sampai ke lokasi ini
sekitar 30 menit. Trek yang kami tempuh semakin lama semakin menanjak tapi juga
semakin indah.
Sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan sawah
padi yang sangat memanjakan mata. Hingga tak terasa akhirnya kami sudah sampai
di kawasan wisata Welo Asri.
Sebelum menikmati setiap spot menarik yang ada di
Welo Asri, saya sempat bertanya kepada salah satu pemandu tentang asal usul
penamaan Welo Asri.
Beliau berkata, bahwa Welo Asri memiliki arti Pasir
yang asri. Jadi menurut sejarahnya, tempat wisata ini dulunya sebagai mata
pencaharian warga dari pasir. Sedangkan sekarang sudah menjadi objek wisata.
Banyak hal menarik yang dapat di lakukan di Welo
Asri, sekedar berfoto di beberapa spot selfie yang unik atau naik ke atas naik
keatas rumah pohon menjadi kegiatan yang menyenangkn untuk menikmati Welo Asri.
Sebetulnya saya masih ingin berlama-lama di Welo
Asri, tetapi karna kabut sudah turun akhirnya aku dan peserta lainya memutuskan
untuk melanjutkan kembali perjalanan ke Spot terakhir di Petungkriyono, yaitu
Curug Bajing.
Dalam perjalanan menuju Curug Bajing, beberapa
peserta bersorak senang karna sempat melihat seeokr owa jawa yang sedang
melompat dari satu pohoh ke pohon yang lainya.
Spot selanjutnya yang kami kunjungi adalah Curug Bajing.
Adapun jarak tempuh yang dibutuhkan yaitu sekitar 1 jam perjalanan dari Welo Asri.
Saat memasuki kawasan Curug Bajing, saya sudah dapat
mendengar suara gemuruh air terjun dari kejauhan, Padahal saya belum melihat
bagaimana wujudnya. Dari sini saya berasumsi bahwa Curug Bajing merupakan curug
yang sangat besar dan tinggi.
Kawasan wisata Curug Bajing sangat bersih dan terawat,
sarana-prasaranya juga lengkap. Dari mulai tempat parkir yang luas, mushala,
toilet, homestay, rumah makan dan lain-lain.
Untuk menuju Curug Bajing, wisatawan harus trekking
menuruni anak tangga yang terbuat dari bebatuan. Dalam perjalanan akan terlihat
beberapa spot menarik yang dapat digunakan untuk mengambil foto. Seperti pohon
selfi, spot foto berbentuk hati, kupu-kupu, papan kayu dan spot lainya yang
instagram-able.
Dari spot-spot inilah yang akan menghasilkan foto-foto
cantik dengan latar belakang Curug Bajing yang sangat mengagumkan.
Beberapa wisatawan ada yang memilih mendekat ke
lokasi air terjun tetapi ada pula yang memutuskan untuk menjauh karna takut
dengan debit air terjun yang sangat besar dengan ketinggian sekitar 75 Meter.
Begitu besarnya sampai tidak ada satupun pengunjung yang berani mandi di bawah
air terjun.
Untuk saya sendiri dapat melihat air terjun dari
jarak terdekat merupakan suatu sensasi menyenangkan tersendiri. Oleh karna itu
saya mencoba berjalan melalui bebatuan untuk menuju air terjun sampai jarak
terdekat yang bisa saya jangkau.
Setelah cukup dekat dengar air terjun, saya langsung
disambut oleh percikan air terjun yang menyegarkan. Saat terkena sinar matahari
pantulain airnya dapat membentuk pelangi kecil yang cantik.
Bisa dibilang, dari sekian banyak destinasi yang ada
di Petungkriyono, hanya Curug Bajing yang paling saya suka.
Hari sudah mulai gelap, para peserta diperintahkan
oleh pemandu untuk segera kembali ke Anggun Paris untuk melanjutkan perjalanan
menuju Curug Lewi.
Sesampainya di pintu masuk Curug Lewi kami langsung
disambut secara meriah oleh penampilan Rampak dari Santri al-Fusha. Iringan musik,
nyanyian dan goyangan membuat rasa lelah saya hilang seketika, bahkan beberapa
perserta Petung Explore ada yang ikut bergoyang.
Untuk mencapi Curug ini pengunjung harus melakukan Jungle Trekking menyusuri jalan setapak di tengah hutan dan sungai kecil selama kurang lebih 1 jam.
Berhubung saat itu hari sudah mulai gelap, kamipun tidak sempat menuju Curug Lewi. Namun, pemandangan hutan pinus yang berjejer dan taman buatan yang instagram-able dapat menghilangkan kekecewaan saya.
Saat itu Bu ir. Hj. Arini Harimurti selaku wakil Bupati datang ke lokasi Curug Lawe, beliau menyampaikan sambutan dan ucapan terimakasih kepada para peserta karna telah berkunjung ke Petungkriyono.
Kamipun berterimakasih kembali atas jamuan dan
penjelajahan Petungkriyono yang sangat menyenangkan ini. Semoga suatu saat saya
memiliki kesempatan lagi untuk dapat menjelajah Petungkriyono.
Sayapun
berharap semoga pariwisata di Petungkriyono dapat lebih ditingkatkan
lagi fasilitas dan layananya. Walaupun sudah cukup baik tetapi masih banyak
yang harus dibenahi.
Nah teman-teman, jika kamu sedang berada di
Pekalongan cobalah mampir ke Petungkriyono, Kekayaan alam Petungkriyono sangat sayang
jika dilewatkan.
BTW, keseruan penjelajahan Petungkriyono kali ini sudah aku rangkum dalam video Vlog berikut. Selamat menyaksikan :)
BTW, keseruan penjelajahan Petungkriyono kali ini sudah aku rangkum dalam video Vlog berikut. Selamat menyaksikan :)
OMG PEKALONGANKUUH..
BalasHapusSEBAGAI WARGA PEKALOGAN, SAYA BAHAGIA MEMBACA TULISAN INI!!
beberapa tahun yg lalu, sebelum jadi sekeren ini petungkriyono adalah sebuah lambang kedewasaan remaja pekalongan. Kalo dah berani jalan jalan naik motor bareng temen sampay petungkriyono brarti keren dan dapat membaur dengan masyarakat dengan baik.
OMG Adibah orang Pekalongan toh.
Hapusaku baru sadaaar !
But wait, lambang kedewasaan ? wkwk
kalo gitu aku sudha dewasa dong ya uhc
Pekalongan ternyata g cuman batiknya doang yah, banyak curugnya juga. Dan dari semua curug yang kamu jelajahi, sama.. aku naksir sama curug bajing
BalasHapusiya teh aku aja baru tahu banget wisata Pekalongan ternyata keren :)
HapusKeren ya, Mas, sampe saat ini aku belum pernah menginjakan kaki di kota Pekalongan. Akhir-akhir ini sering melihat tempat wisata yang banyak love-lovenya ya, Mas, makin ciamik aja keliatannya..hehe
BalasHapusUdah lama gak maen ke curug, lihat ini jadi pengen. Pengen remdeman..haha
Kalau ke Pekalongan aku ingin mengunjungi ini dan membeli oleh2 batik. Belajar batik juga..hehe
Hapuswkwk iya sekarang banyak spot spot macem love gitu..
HapusEntahlah.
Btw, sebelum belajar bikin batik, ada baiknya kamu baca postinganku setelah ini ya..
Hapusaku membahas tata cara membuat batik :)
Lagi rame2nya emang spot itu, dan lagi2 tentang cinta lagi rame sekarang :D
HapusWah keren pokonya petungkriyono, jadi pengen kesana lagi nih
BalasHapusAyo kang kalo kesana barengan lagi :)
Hapuswow ada penampakan saya ituuh yeyey dari belakang
BalasHapusloh ternyata itu teh Inayah aku kira siapa kwkw
HapusPengen ke tempat ini sejak dua tahun lalu. Tapi belum sempat ke sana. Kemarin juga mo ikut acaranya tadi dapet undangan ke tempat lain. Curug bajingnya keren ya?
BalasHapusah teh , nanti kalo ada undangan ke sini lagi langsung ikut yaa.
Hapusbatalin aja acara lainya haha..
teh, kerennya curug Bajing ga usah dipertanyakan lagi :)
bang khairulleon selalu saja membuat saya terkesan dengan penjelasannya di blog,serta gaya penuliisannya, tak lupa cara mengambil momment jga bagus, mas ajarin aku mass, ajarain :)
BalasHapusapaan dah aku mah cum arempahan rempeyek.
Hapusmasih jauh dari kata bagus mas Nufuuus :(
MasyaAlloh Curugnya warbiyasah ya kang beruntung banget bisa jelajah kesini :) Belum pernah ke Pekalongan juga semoga bisa kesini dan rasain naik Anggun PAris ehhehe
BalasHapusHAha jauh-jauh ke Pekalongan cuma pengen nyoba Anggun PAris.
Hapusya boleh-boleh aja si kwkw
Wow jadi peserta yg terpilih ya Leon :). Seneng bgt bisa ke sana ya. Saya suka batik Pekalongan. Dan tertarik sekali dgn cerita pengalamanmu di Petungkriyono. Bener2 jdi ingin ke sana suatu saat nanti :).
BalasHapusHarus banget dimasukkin liist travelong teh Dipi ini yaaa :)
HapusAlhamdulillah menjadi yang terpilih. Semoga sampai seleksi masuk surga pun terpilih ya bang, amin.
BalasHapusGue juga, amin.
Nah ya setuju banget. Selama ini cuma tau Pekalongan ya batik. Topografi daerahnya gak tau kayak apa. Apa menariknya selain untuk beli batik doang, dll. Tapi setelah membaca artikel ini, semua berubah :' /alay
Lumayan banget untuk nongkrong-nongkrong dan cuci mata loh itu. Baiklah, akan dicatat dan masuk bucket list xD
kwkw udah ke surga aja nih pembahasanya , aku aminin deh :)
Hapussok teh aku tunggu penjelejahanya ke Pekalongan :)
waaah jalan jalan terus ya, kemarin habis dari Klaten terus berlanjut ke Pekalongan...jadi pingin jalan jalan lagi juga nih. Emang enak banget jalan jalan ke alam begini...udah gitu jalan jalan ke banyak spot at once lagi. Kereeeeeeeeeeeeeeennnnn!! Pekalongan sama tempat tinggalku nggal begitu jauh juga, bbisa jadi referensi banget ini..dari dulu pingin banget bisa jalan jalan ke curug atau air terjun dan juga mainan air di bawahnya, hahaha...coba kamu juga mainan air di abwahnya kayak di My tRip My Adventure begitu kan pasti lebih seru :D hihihi
BalasHapusabis ini kemana lagi ni?
Next trip aku mau ke Negeri laskar pelangi, Yaaay !
HapusTunggu ceritaku yaaa, keep staytune !!
Asyik, ada rombongan bamil alias bapak-bapak hamil masuk vlog-nya Mas Khaerul Leon. Videoku malah belum diedit nih, masih sok sibuk hahaha. Btw, Petungkriyono mantap jiwa. Mau banget deh kalo nanti diajak ke sana lagi, nginep di atas kalo perlu biar bener-bener ngerasain suasana tenang, nyaman, sekaligus adem hawa pegunungan di sana.
BalasHapusBung Eko mah kalo edit video pasti cepet,
HapusNanti kalo udah di Uploud di youtube langsung kabari aku ya MAs Ekoo :)
Yes, semua orang taunya Pekalongan itu BATIK. Hehe
BalasHapusPernah berkunjung ke Pekalongan tahun kemarin, ya sekedar liat2 aja. Liat batik. Hehe
Ah, Alhamdulillah bgt tuh bisa menikmati keindahan alam yg luar biasa.
Sekarang pikiran kita jadi terbuka deh tentang Pekalongan.
Hapustidak melulu tentang Batik :)
Keren ya, Petungkriyono. Blm bisa move on sampe skrg dan pingin ngulang lagi ke sana. Tapi pake nginep atau ngecamp biar puas eksplorenya.
BalasHapusNah, ini sama kaya Bung Eko.
HapusDia juga pengenya ngecamp.
Aku juga mau :)
Jalan jalan terus, kalau jadi anak travel ya gini, tiap hari main. Kapan nih mas main ke Tulungagung atau Malang? kalau kesini kabar kabar ya, siapa tau boleh join.
BalasHapusPatungkriyono di pekalongan tempatnya sejuk kliatannya, masih alam, banyak pohon karet dan bahkan ada air terjunnya segalak. Padahal air terjun itu sangat jarang ditemuin. Patut dilestarikan nih.
kwkw,
Hapusga tiap hari juga atuh mas, terus nanti nulis kontenya kapan :)
Ah aku mau banget sih main ke Malang, itu sudah masuk Bucket List aku loh,
nanti kalo aku sampai Malang tolong disambut ya pake Rebana !
di hotel udah sarapan, sampai di pendopo dapet makan lagi?
BalasHapuslaaaah nikmatnya dunia ini :D
bener juga, destinasi yang paling wajib di kunjungi kayaknya yang curug bajing ya? debit airnya deres dan pemandangan sekitarnya juga masih asri banget. bikin mata seger.
ngakak pas liat vlog part bapak-bapak hamil XD
lah iya aku makan mulu disana,
Hapustapi ya ga bamil bamil wk
Petung, Petung.. masih banyak yang penasaran, ya
BalasHapusaku aja yang udah pernah kesana masih penasaran kang :)
HapusSaya kok suka greket gitu ya kalau lihat air terjun. Asik tuh kayaknay kalau mandi-mandi disitu.
BalasHapuswaiya saya juga greget kang kalo liat waterfall, pengen nyebur rasanya
HapusRumahku nggk begitu jauh dari pekalongan, ya kira2 2 jam perjalanan, eh itu jauh yaa hebe, jujur memang pekalongan yang aku tau ya biasanya batik, eh ternyata wisata alamnya asik juga hehe
BalasHapuseh 2 jam itu deket banget bro.
HapusKamu harus coba kesini deh bro, asik loh.
Oh jadi Pekalongan itu terkenal dengan batiknya ya. Ketinggalan info banget sayanya. Ups.
BalasHapusMaklum, gak pernah ke daerah jawa jadi kurang update dengan kehidupan daerah sana *ngeles
Tapi setelah membaca postingan ini jadi bertambah pengetahuan juga saya selain baru mengenal pekalongan sebagai kota Batik, sy juga jadi tahu ada wisata bernama petungkriyono, hampir saja sy bacanya patung kirain wisata yang semacam banyak patungnya gitu ternyata setelah membaca sampai tuntas. Tempat wisatanya, banyak curugnya (curug itu air terjun ya) banyak juga spot-spot buat ambil foto keren udah gitu karena perjalanannya rombongan jadi makin seru dah.
Videonya juga keren. Nice post.
ah teh siska kamu harus sering-sering main ke pulau Jawa nih.
HapusJangan lupa langsung mampir ke Petungkriyono yaaaa :)
Btw, curug memang nama lain darui air terjun. aku juga ga tau kenapa bisa dinamain seperti itu :)
Wadaaawwww.... pekalongan gak cuma batik doang ternyata. Keindahan alamnya juga WAH!. tadinya saya pikir pekalongan itu di pusat kota gitu, jadi gak bakal nemuin obyek wisata kayak curug gitu. Setidaknya kalo mau ke pekalongan udah tau gak harus beli batik aja tapi ke tempat-tempat wisatanya juga. :D
BalasHapusYaaa, semoga nanti kalo mau ke pakelongan jadi ada gambaran buat ke petungkriyono nya yaaa
HapusWidih... daritadi blogwalking ketemunya pada wisata alam semua. Jadi kangen kampung halaman xD. Aku sendiri tinggal di Kalimantan yang tentunya masih terkenal banyak hutan sehingga wisata alam pun melimpah, bahkan aku pulang ke rumah pun sudah wisata alam bagiku. Eh, kok malah jadi ngomongin rumah ya ini, hehe.
BalasHapusKapan-kapan deh mau ke Petungkriyono, sabilah nanti kalau liburan ajakin keluarga ke sini
Aih bersyukur banget tinggal di Kalimantan,
Hapuspesona alamnya tiada tara loh disana.
aku pernah sekali kesana dan kepingin balik lagiii :)
SATU KATA: KEREN BANGET (eh itu dua ding)
BalasHapusPekalongan ga cuma batik ya ternyata. Spot wisatnya juga ternyata ga kalah kece sama batiknya. Selain kece juga keliatan bersih dan terawat gitu ya. Banyak tempat yang lucu-lucu juga buat foto-foto cantik keliatannya haha.
Eh curug itu air terjun ya? Semua air terjun dinamai curug atau ada syarat sah agar suatu air terjun bisa dinamai curug?
Air terjunnya banyak banget ya, paling suka yang Bajing itu berlapis-lapis.
Sebagai orang yang jarang banget travelling (apalagi luar pulau), iri banget deh bisa liat postingan keak gini huhu.
iyaaa Curug itu nama lain dari Air terjun :)
HapusAyuk bang Tyar ke Petung Kriyono supaya bisa bikin postingan sepertiku dan membuat netizen lainya merasa iri wakakak
sebenernya kamu itu kerjanya apa sih mas, kkok sekarang makin rajin post tentang wisata, apa jangan-jangan kamu udah kerja jadi travel blogger, wah keren mas keren.
BalasHapusTiap mampir kesini disuguhi poto poto yang keren, jujur aja aku kebalikan dari mas khairul, aku jarang bianget yang namanya pergi ke tempat wisata, hehe soalnya lebih suka di rumah sih, mau gimana lagi?
haha aku travel blogger cuma part time aku aja ko,
HapusGa tau kenapa suka aja kalo ngeblo tentang wisata,
malah sekarang aku sudah berani menganggap diriku sebagai travel blogger (miskin)
Ya ampun ya ampun... banyak banget Curug nya dan semua bagus2 eiy. Mana masih terlihat asri gitu. Oh ya alhamdulillah bersyukur ya bisa dapat rejeki berkesempatan ke Pekalongan dan melihat indahnya wisata alam seperti curug lewi tsb.
BalasHapusGood luck Leon
Kapan kapan kita jalan bareng yuk teh mei di acara-acara blogger :)
Hapust e r b a e q
BalasHapuswell keknya lu siap jadi kameramen atau directornya iklan pesona indonesia broXD keren keren mantap jiwa... terus memberikan rekomendasi terbaikmu rul
Amin 1000 kali kalo i bisa gabung sama pesona Indonesia,
Hapusimpian banget dah itu :)
KEREN !!!
BalasHapusAsli, tiap gue ke blog ini pasti selalu review tempat wisata, emang hobi jalan2 yak yang punya blog, jadi iri gue
Iyaa aku hobi banget Jalan-jalan.
HapusAyo dong ajak aku jalan jalan gratiiss
beruntung sekali bisa terpilih dari peserta yang jumlahnya nasional itu. sungguh pengalaman yang mengasyikan, menejlajahi alam di pekalongan. memang yah, gue kira pekalongan cuma ada batik doang, eh taunya ada wisata alamnya yang juga keren banget.
BalasHapusnext time gue kalo ke pekalongan bisa singgah di sana. tap entah kapan. ahahah.
aih wajib banget gan singgah kesini.
Hapuskalo belum bisa sekrang dI masukkin ke Travel list aja dulu ya :)
Keren. Rumah pohon buat foto itu sih yg lagi ngetren. Belum punya stok foto kayak gitu, kayaknya harus nyoba nih~
BalasHapusayu, sebagai netizen di zaman milenial harus banget punya foto di puhun puhun yang instagenic gitu :)
HapusWaduh bikin kepengen aja bgitu baca tulisan leon ��. Kyknya udah lama bgt sejak terakhir aku mnikmati indahnya alam. Seringnya sekarang aku di rumah ngasuh bocah.. hahaha. Menarik ya lokasinya. Liat foto2nya jg bagus2. Smoga kpan2 bisa main ke sana. Nice liputan ��
BalasHapusSeru juga tahu ngasuh bocah, moga kapan kapan aku bisa ngasuh juga :)
Hapusmantap sob infonya dan semoga bertambah sukses
BalasHapusok mas buat infonya dan salam kenal
BalasHapusbagus bos artikelnya dan sangat menarik
BalasHapus