Ada yang sudah pernah membatik ? Kalau belum, yuk ikut
aku belajar membatik langsung dari bumi batik Nusantara, tepatnya di Museum
Batik Pekalongan.
Setelah main-main sejenak di Taman Mangrove (MangrovePark) Pekalongan aku langsung melanjutkan perjalanan menuju pantai Pasir
Kencana. Tidak banyak yang aku lakukan di pantai tersebut karna cuacanya sangat
panas.
Lalu petugas pantai yang berada di depan pintu masuk
menyarankanku untuk berkunjung ke Museum Batik. “Belum lengkap rasanya jika ke
Pekalongan tidak mampir ke Museum Batik” Ujarnya. Oke! Akupun menyetujui saran
beliau.
Transportasi menuju Museum Batik sangat mudah, Jaraknya
juga sangat dekat dari Pantai Pasir Kencana. Hanya dengan menggunakan angkot
dan membayar ongkos Rp. 5000 rupiah aku langsung diantar abang supir menuju museum Batik Pekalongan.
Sekitar 15 menit perjalanan akhirnya aku sampai di lokasi
museum, seperti inilah wujud museum tersebut.
Nice historical museum, a traveller should visit this
place
Memasuki kawasan museum terasa sekali atmosfir zaman tempo
dulu, sebab bangunan ini merupakan bekas kantor administrasi keuangan pabrik
gula pada masa penjajahan kolonial Belanda sejak tahun 1906.
Pada perkembangannya, gedung ini mengalami beberapakali
perubahan fungsi sebagai Balai Kota, Kantor Walikota, komplek perkantoran
Pemerintah Kota dan terakhir sebagai museum Batik seperti yang kulihat saat
ini.
Bangunan yang telah diresmikan oleh presiden Susilo
Bambang Yudhoyono pada tahun 2006 ini beralamat di Jalan Jetayu No.1 Pekalongan, Jawa Tengah. Hanya
dengan membayar uang masuk Rp. 5000 kita sudah dapat menikmati beragam pameran
batik di Museum Batik Pekalongan.
RUANG PESISIRAN / RUANG PAMERAN I
Setelah membayar tiket masuk dan mengisi buku tamu aku
langsung diarahkan menuju ruang pertama museum. Di ruangan ini berisi berbagai koleksi
batik khas daerah pesisir jawa, seperti batik Cirebon, Pekalongan, Batang, dan
juga Rembang.
Diruangan ini juga terdapat berbagai macam alat dan bahan
yang digunakan untuk membuat batik seperti canting, wajan, malam/lilin yang
tersimpan apik di dalam etalase.
Disini juga dipamerkan berbagai jenis kain yang biasa
digunakan untuk membatik seperti kain dari serat pisang, serat nanas, santung,
viscos, doby, sutera cina, prima, paris, primisisma dan katun oxford. Wow ternyata
banyak juga yah jenis kain batik, nama-namanya juga sangat asing ditelingaku. Itu
artinya pemahamanku tentang batik masih sangat dangkal. kamu juga kah ?
O iya, saat aku mengelus-elus kain sutera China tiba-tiba aku
mengalami sedikit accident. Kehalusan kain sutera China yang ku elus membuat beberapa
kain terjatuh. Akward banget diliatin pengunjung museum yang lain.
Selengkapnya tentang kecelakaan ini bisa kamu tonton di vlogku
yang berada di bawah postingan ini.
Keluar dari ruangan utama aku langsung disambut oleh
taman hijau di tengah-tengah museum. Disitu terdapat bangku-bangku taman yang
unik, tetapi mataku lebih tertarik menuju ruangan putih tempat penyimpanan Cap.
Cap merupakan salah perangkat yang digunakan untuk
membuat batik, biasanya teknik batik ini disebut batik Cap. Pembuatan batik Cap
relatif mudah, cukup menempelkan cap pada malam/lilin lalu menorehkanya di kain
dan taraaa motif batik pun akan terlihat.
Cap yang ada di ruangan ini bermacam-acam bentuknya,
namun yang jadi favoriteku adalah cap bentuk segitiga. sedangkan yang aku foto malah cap bentuk kupu-kupu.
A cool place to learn everything about batik
Disamping ruangan penyimpanan cap terdapat beberapa anak
muda yang sedang asyik belajar membatik. Merasa tertarik, akupun ingin ikut
bergabung bersama mereka. Tetapi setelah dipikir-pikir lebih baik aku menunggu
mereka selesai dulu, agar aku bisa lebih leluasa belajar batiknya.
Worth to visit here, especially the batik making hands on
Sambil mengisi waktu, aku berjalan-jalan mengilingi ruang pameran
lainya.
RUANG NUSANTARA / RUANG PAMERAN II
Ruang pamer kedua diisi koleksi aneka batik yang
disumbangkan oleh pejabat negeri antara lain: batik sumbangan dari Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya, Kristiani Herrawati, koleksi ini
disumbangkan pada bulan Juli 2012, kemudian batik dari Wakil Presiden Budiono
beserta istri, batik sumbangan dari Hatta Rajasa berserta istri, dan batik
sumbangan Ainun Habibie.
RUANG PADELAMAN / RUANG PAMERAN III
Ruang pamer ketiga diisi koleksi batik nusantara yang
berasal dari berbagai daerah diantaranya Kalimantan, Banten, bahkan Papua. Tak
cukup hanya dengan melihat keindahan batik, sesekali saya juga menyentuh dan
merasakan tekstur kainnya. Mengamati dari dekat motif-motif yang tercipta dari
pembatik nusantara. Sungguh batik merupakan warisan budaya yang wajib
dilestarikan.
Really good place with many historical batiks from all
islands in Indonesia. You gotta go.
Melihat area praktik membuat batik sudah sepi, akupun
langsung ngacir menuju kesana. Tanpa pikir panjang aku langsung meletakkan
ransel dan mengambil selembar kain untuk membatik. Berbekal video tutorial yang
pernah aku tonton di youyubr akupun mulai mengambil canting dan memasukkanya
kedalam wajan. Lalu kugoreskan canting tersebut keatas kain.
Belum sempat ujung canting menyentuh kain tiba-tiba
cairan malam/lilin jatuh bergitu saja ke atas kain dan menghancurkan imajinasi batik
yang ingin aku gambar. Melihat kebingungan akhirnya mbak-mbak petugas dateng
dan memberitahuku cara melukis batik yang benar.
Pertama-tama aku tidak boleh menggambar di atas lantai
karna lilinya akan menempel ke lantai. Aku juga harus berhati-hati jangan
sampai cairan malam/lilin tersebut berceceran kemana-mana.
Singkat cerita, ternyata membatik tidak semudah seperti
yang kutonton di youtube. Membatik lebih rumit dari mengerti perasaan wanita. Hazik.
Nah, kira-kira beginilah hasil karya batik buatan tanganku.
Its a good experience for making our own batik here,
*Catatan : Menurut beberapa sumber yang aku baca, Jika ingin praktik membuat batik pengunjung harus membayar terlebih dahulu. Tapi karna saat itu aku tidak tahu jadi aku langsung ngacir pulang wkwk.
Nah berikut ini Video Vlog saat mengunjungi museum Batik Pekalongan. Selamat menonton. Semoga berfaedah :)
bused, pendatang memang rusuh ya.
BalasHapusudah bikin kain jatoh kaga bayar lagi pas berkreasi.
terus itu kaya gambar bunga Vangke
Ya yang ada di otak gue emang bunga bangke yang ada di kebun raya Bogor :v
HapusWaaahh kunjungan balik nih bang, mengingatkan perjalanan ke Museum Batik di Pekalongan ini. 2 tahun lalu diajakin sama dinas pariwisata jawa tengah main-main ke wisata di daerah pekalongan.
BalasHapusWaiya aku juga kemarin di undang sama pemkab Pekalongan tapi ke daerah Petungkriyononya :)
Hapuswow bagus banget muesumnya, aku suka dengan museum, catet kalau ke pekalongan mau gak mau hrs ke museum batik
BalasHapusCatet sekarang ya teh,
HapusDi ingat baik-baik alamatnya :v
Kalau disuruh milih saya lebih suka batik tulis daripada batik cap. Di Jepara juga punya batik khas lho, namanya batik tenun troso.
BalasHapusLah baru denger itu nama Batik.
HapusTernyata jenis batik memang bener-bener banyak ya kang :v
Hallo bg Leon... :) Aku jujur udah lama banget gak ngikutin perjalanan di blog ini. Ya, seperti yang bg leon tau. Setelah hari itu... Ahsudahlah....
BalasHapusJujur saja, baca postingan ini jadi ikut ngerasa cetek banget ilmu pengetahun di dunia batik. Padahal, batik emang ciri khas salah satunya dari Indonesia.
Tapi, melalui post ini, aku seneng bisa belajar banyak. Setidaknya mengenal kata-kata yg jarang masuk di telingaku ini.
Hal lainnya, aku ikutan ngeri aja gitu, udah di museum, malah bikin rusuh.. Hahahaha.
Tapi, bg Leon keren. Dapet apresiasi dari Bupati langsung. JOS!!!
Welcome back bang Pangee.
HapusSeneng Pange Bangkit kembali :v
Aku juga baru tahu istilah Batik bru-baru ini Pange,
Pengetahuanku tentang batik juga masih sangat dangkal :(
pengalaman yang sangat berharga nih mas, bisa langsung praktek membatik dan tau naama alat untuk membatik juga.
Hapuskalau aku sih belum pernah berkunjung ke museum batik, apalagi mencoba membatik, dulu sih waktu SD bikin pakai cat air hehe.
berhubung koneksi agak lemot aku belum sempet nonton vlogmu mas hehe, lain kali aja ya.
Nanti kalau koneksinya sudah ngebut pastikan kamu nonton loh ya :v
Hapussuka dengan warna dan motif batik khas pesisiran...
BalasHapusCuma orang gila yang ga suka batik pesisir
HapusSaya kesana pas hari pertama sebelum chek in hotel
BalasHapusSeneng bgt bisa ikut2 kreasi batik dan lihat beebagai koleksi batik nusantara
waiya sama aku juga sebelum ke Hotel main main dulu kesini :v
HapusEh praktek ngebatik itu bayar ga sih ?
Kebetulan aku orang Pekalongan. Kalau sekadar praktik batik cap dan tulis nggak bayar kok. Memang disediakan untuk pengunjung. Kalau mau praktik lebih banyak (training) baru bayar dan acara traning membatik diadakan di hari-hari tertentu atau ada event tertentu. Untuk training biasanya dari menggambar sampai teknik warna. Kalau pengunjung tidak sampai warna.
BalasHapus