Minggu lalu saat berkunjung ke
Pekalongan saya menyempatkan diri untuk mampir sejenak ke Museum Batik. Di
museum tersebut banyak tersimpan beragam kreasi batik dari berbagai daerah di
Indonesia seperti Banten, Kalimantan, Garut, Indramayu, Madura, Papua dan tentu
saja batik Pekalongan itu sendiri.
Dari beberapa ruang yang terdapat
di museum tersebut, ada satu sudut yang sangat menarik perhatian saya, yaitu ruang
praktik membuat batik.
Berbekal video tutorial pembuatan
batik yang saya tonton di youtube, sayapun memberanikan diri untuk mencoba
membuat batik. Mulanya saya mengambil selembar kain berbentuk persegi empat,
lalu saya memasukkan canting ke dalam lilin yang sudah dipanaskan dalam wajan, setelah
itu barulah saya mulai melukis batik.
Dan hasilnya, ternyata tidak sesuai
dengan ekspektasi. Membuat batik tidak semudah yang saya bayangkan. Terdapat
teknik khusus dan tahapan tersendiri untuk menciptakan batik yang sempurna.
Hasil batik saya ?
Sebagai contoh, saat adik saya dilahirkan
kedunia ia langsung di bungkus dan di gendong menggunakan kain batik. Saat kakak saya menikah, ia menggunakan kain batik sebagai gaun pernikahannya, atau saat ayah saya meninggal dunia beliau diselimuti dengan batik hingga detik terakhir sebelum
dimasukkan keliang lahat.
Tanpa kita sadari batik memiliki
nilai yang sangat erat dengan kehidupan kita. Sehingga sudah sewajarnya bagi
kita untuk mencintai dan melestarikan batik.
O iya, Beberapa hari yang lalu saya terpilih
sebagai salah satu peserta Amazing Petung National Explore 2017 (APNE) yang
diselenggarakan oleh PemKab Pekalongan.
Senang sekali rasanya bisa menjelajah
Petungkriyono dan berkunjung ke salah satu Padepokan tempat produksi batik.
Banyak sekali pengetahuan baru yang saya dapat, terutama pengetahuan tentang tata cara pembuatan batik.
Seperti yang kita tahu
Pekalongan merupakan ikon batik nusantara. Siapapun yang mendengar kata
Pekalongan pasti akan disandingkan dengan batik.
Masyarakat Pekalongan tidak
hanya menjadikan batik sebagai mata pencaharian tapi juga sudah menjadi denyut
nadi kehidupan. Sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap batik kini di beberapa
wilayah di Pekalongan sudah terdapat banyak sekali tempat khusus untuk memproduksi
batik, salah satunya yaitu Padepokan Batik Pesisir H Muasif.
Padepokan yang sudah dirintis
sejak tahun 1999 ini berlokasi di wiradesa, Kab. Pekalongan. Hingga kini padepokan
tersebut telah melahirkan ribuan karya batik yang sudah tersebar hingga
mancanegara.
Bahkan baru-baru ini H Muasif
menciptakan sebuah batik cantik yang diberi nama Batik Petungkriyono. Nama ini
diambil dari salah satu kecamatan di Pekalongan yang merupakan tempat ekowisata
yang memiliki segudang keindahan.
Terlihat di lukisan batik tersebut
terdapat motif pepohonan, jalan berliku, sungai, air terjun dan berbagai
element yang menggambarkan suasana alam Petungkriyono.
Batik Pekalongan memang
memiliki ciri khas tersendiri, corak flora dan fauna di kombinasikan dengan warna yang
terang menjadikan batik Pekalongan terkesan berbeda dibanding batik lainya. Hal
inilah yang membuat batik Pekalongan memiliki banyak peminat.
Saat memasuki kawasan
padepokan, saya langsung mencium aroma lilin yang merupakan bahan utama pembuatan
batik. Bangunan padepokan yang berkonsep tradisional membuat saya seperti kembali
ke zaman jawa kuno.
Di sepanjang jalan menuju
gerbang masuk padepokan terdapat spanduk yang berisi informasi tentang sejarah batik di
Indonesia. Salah satu petikan yang saya ingat saat itu adalah bahwa batik
Pekalongan sudah ada sejak 18 abad yang lalu. Oleh karna itu tidak salah jika
batik Pekalongan merupakan warisan nenek moyang yang patut dilestarikan.
Memasuki gerbang Padepokan Pesisir
kami langsung digiring menuju gerbang Pranggok Pesisir yang merupakan tempat
para pengrajin membuat batik. Terlihat disetiap sudut terdapat para pengrajin
yang sedang mengerjakan tugasnya masing-masing.
Di sini saya dapat menyaksikan
bagaimana para pengrajin dengan telaten membuat batik mulai dari nol sampai
menjadi sehelai kain batik yang cantik.
Adapun batik yang di buat di
padepokan pesisir menggunakan teknik batik tulis. Pemandu kami mengatakan bahwa
batik yang dilukis dengan tangan lebih menjiwai dibanding batik yang dibuat
menggunakan alat. Sehingga wajar jika harganyapun cukup mahal.
Batik sendiri memiliki
beberapa teknik dalam pembuatanya, antara lain yaitu teknik printing yang
merupakan teknik pembuatan batik secara modern. Teknik cap yaitu melukis batik menggunakan
alat cap dan yang terakhir teknik batik tulis yang mana lukisanya digambar secra manual
mengguanakan tangan sehingga penyelesaianya bisa mencpai lebih dari 2 hingga 3 bulan.
PROSES PEMBUATAN BATIK
Untuk menciptakan satu potong kain batik biasanya memerlukan
waktu yang relatif lama. Pembuatanyapun tidak ditangani oleh satu orang saja,
melainkan beberapa orang yang tugasnya berbeda.
Nah adapun langkah-langkah pembuatan batik adalah
sebagai berikut :
1. Siapkan peralatan membatik
Beberapa peralatan batik yang harus dipersiapkan
antara lain :
- Kain yang biasa digunakan untuk membuat batik adalah kain mori, kain katun, kain paris, kain serat nanas dan kain sutra. Namun yang paling sering digunakan yaitu kain mori.
- Canting adalah alat yang digunakan untuk menggambar dan atau menuliskan malam/lilin panas di atas kain sesuai dengan gambar sketsa.
- Gawangan yaitu alat yang digunakan untuk menempatkan atau membentangkan mori yang akan dibatik.
- Wajan yaitu tempat yang digunakana untuk memanaskan malam.
- lilin atau biasa disebut malam yaitu bahan yang digunakan untuk menutup bagian-bagian tertentu dari kain.
2. Nganji / Nyekuli
Sebelum kain mori dibatik, biasanya dilemaskan
terlebih dahulu agar kain lebih mudah untuk di gambar. Caranya yaitu dengan
merendam mori dalam air selama satu malam, kemudian dicuci selama ¼ jam dan
direbus dalam air kanji atau tajin (air rebusan beras yang kadang diberi
campuran daun bambu dan sedikit gamping).
3. Ngemplong
Setelah dikanji, kain lalu dikemplong, yaitu
digulung kemudian diletakkan di atas papan atau tempat yang datar dan dipukuli
dengan ganden (palu kayu).
Proses menganji dan mengemplong ini dilakukan agar
cairan malam yang nantinya digoreskan diatas kain tidak terlalu meresap ke
dalam serat tenunan. Dengan demikian malam dapat dengan mudah dihilangkan.
4. ngelngrengi dan nerusi
Setelah kain menjadi lemas, maka tahap berikutnya
adalah ngengrengi dan nerusi, yaitu membuat pola pada mori dengan menggunakan
malam.
Saat di Padepokan saya melihat dua pengrajin batik
yang sedang membuat pola garuda di atas kain.
5. ngiseni / Ngisen-isen
Setelah pola terbentuk, tahap selanjutnya adalah
ngiseni, yakni menggambar kain mengikuti pola yang sudah dibentuk dengan
menggunakan canting.
Biasanya dalma menyanting didahului dengan mewarnai
pola bagian luar terlebih dahulu setelah itu barulah mewarnai bagian dalam atau
isinya (ngiseni).
Dalam proses membatik, pengrajin harus memperhatikan
posisi duduk, Yaitu dengan meletakkan kompor/wajan di sebelah kanan. Gunanya
untuk mempermudah mengambil malam.
6. Nemboki atau Mbiriki
Setelah menggambar batik menggunakan canting langkah
selanjutnya yaitu nemboki atau mbiriki. Nemboki dilakukan untuk menutup bagian
kain menggunakan malam yang tidak ingin terkena warna agar tetap putih.
7. Medel
Tahap selanjutnya adalah medel atau nyelup untuk
memberi warna putih supaya hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Proses medel
dilakukan beberapa kali agar warna putih menjadi lebih pekat.
8. Ngerok
ngerok yaitu menghilangkan lilin klowongan agar jika
disoga bekasnya berwarna coklat. Alat yang digunakan untuk ngerok adalah cawuk
yang terbuat dari potongan kaleng yang ditajamkan sisinya.
9. Mbironi
Setelah dikerok, kemudian dilanjutkan dengan
mbironi. Dalam proses ini bagian-bagian yang ingin tetap berwarna biru dan
putih ditutup malam dengan menggunakan canting khusus agar ketika disoga tidak
kemasukan warna coklat.
10. Nyoga
Setelah itu, dilanjutkan dengan nyoga, yakni memberi
warna coklat dengan ramuan kulit kayu soga, tingi, tegeran dan lain-lain. Untuk
memperoleh warna coklat yang matang atau tua, kain dicelup dalam bak berisi
ramuan soga, kemudian ditiriskan. Proses nyoga dilakukan berkali-kali dan
kadang memakan waktu sampai beberapa hari. Namun, apabila menggunakan zat
pewarna kimia, proses nyoga cukup dilakukan sehari saja.
11. Nglorot
Proses selanjutnya yang merupakan tahap akhir adalah
nglorot, yaitu membersihkan malam. Caranya, kain mori tersebut dimasukkan ke
dalam air mendidih yang telah diberi air kanji supaya malam tidak menempel
kembali. Setelah malam luntur, kain mori yang telah dibatik tersebut kemudian
dicuci dan diangin-anginkan supaya kering.
Hal yang menarik dari proses pembuatan batik di Padepokan H Muasif adalah kejelian para pengrajinya. Jika batik telah selesai di buat maka batik masih belum bisa didistribusikan tetapi masih dilakukan tahap akhir yaitu proses pengkoreksian.
Biasanya kain batik yang di lukis menggunakan canting selalu ada bagian yang tidak diinginkan, seperti kesalahan gambar atau warna. Sehingga kain batik harus diperbaiki sekecil apapun kesalahanya.
Adapun bagian gambar yang salah di tempeli dengan stiker berwarna sebagai tanda untuk mempermudah mencari kesalahan gambar. Setelah itu barulah kain batik di perbaiki lagi sampai benar-benar tidak ada cacat.
Itulah catatan perjalanan saya saat berkunjung ke rumah produksi batik di Padepokan Pesisir H Muasif di Pekalongan. Kini sayapun tahu bagaimana cara pembuatan batik.
Acara kunjungan hari itu di tutup dengan pameran batik Petungkriyono karya H Muasif yang sangat fenomenal. Berikut Video Vlog saat kunjunganku ke Padepokan Batik Pesisir di Pekalongan. Selamat menonton, semoga bermanfaat
Membatik memang tidak semudah yang kita bayangkan. Dulu saya sempat belajar membuat batik sederhana hanya dengan selembar kain, kelereng dan karet gelang.
BalasHapusBetul sekali mas,
HapusMembatik memang butuh keahlian khusus
Wa mantep unya pengalaman ini. Sya juga pengen tapi belom kesampean, padahal kawan saya i pekalongan juga pengrajib batik.
BalasHapusSaya juga paling suka batik pekalongan, rasanya lebih istimewa dibanding lainnya. Lain kali ajak2 dong, kkwkwkw say kudet ih, di rumah mulu liburan kwkwkw
beljaar Membatik saja gan di rumah,
Hapusjadi liburanya ga usah jauh-jauh ke Pekalongan kwkw
Setiap suku adat di Nusantara ternyata punya kekhasannya sendiri, termasuk karakteristika kain adatanya.
BalasHapusDi Lampung ada kain Tapis. Pembuatannya menggunakan model sulam. Kalau ke Lampung, kabarin ya, siapa tahu kita bisa kopdar.
Waiyaaa di Lampung juga ada batiknya.
HapusPerbedaanya juga sangat jauh dengan batik Pekalongan.
Nanti aku harus ke Lampung langsung buat liat batiknya :)
itu batik buatannya dibawa pulang ngga bang? lumayan kan bisa diterusin di rumah atau di kost'an pas di bogor sana hehe.
BalasHapustak kira mbatik itu cuma, nggambar pola - kasih warna - terus di jemur i, e ternyata ada 11 langkah yang super banyak. tak heran kalau harga batik tulis mahal-mahal.
HAsil batiknya ga aku bawa pulang, kelupaan sih wkwk...
Hapuswidih belajar ngebatik, terakhir saya belajar gituan sewaktu masih SD pas mata pelajaran seni budaya. Tapi ngebatiknya pake kuas wkwkwkwk btw susah juga yak ngebatiknya jadinya macam kek coklat luber gitu.
BalasHapusBatik pekalongan udah lumayan lama juga yak patut di lestarikan ini. dan batik sekeren itu dibuat dari secara manual dari tangan ?? emang betul betul keren dah, tak kirain batik-batik itu semuanya dicetak pake mesin
Aku juga dulu pernah belajar batik pake cat minyak.
Hapuseh ternyata beda banget deh sama batik aslinya kwkw
masyaallah, step stepnya banyak banget ya mas, kukira cuma ngegambar, ngebatik, lalu direbus dan dijemur, walah ternyata lebih banyak lagi. Jadi ngerti deh kenapa batik itu memang mahal
BalasHapusBetul mbak, tetnyata stepnya banyak sekale, aku aja ampe bingung,
HapusNext kalo mau beli batik ga perlu nawar2 lagi deh, harganya wajar kalo mahal :)
Waahh... Batik lukis kayak gini harganya pasti mahal.
BalasHapusAda yang murah mas tapi batik sablon yang KW gitu kwkw
HapusBatiknya cantik, keren apalagi model yang paling bawah, lah salah fokus.
BalasHapusBTW ak jadi kepengen nyoba buat batiknya
Haha salah fokus.
HapusMaafkan aku karna pajang foto itu :)
Batik Toraja bagus juga loh,
BalasHapusbiasanya batik itu yang suka dipake anak-anak traveler gitu kan yaaa ?
Semenjak masuk kerja, aku jadi suka beli kain batik, biasanya sih kalau udah beli aku jahit buat baju kantor sama kondangan. Apalagi jaman sekarang, desain batik g gitu2 doang, dan akhirnya bikin nagih buat punya koleksi batik, soalnya selalu unyu gitu kalau ngikutin desain yang lagi in.
BalasHapusWuiiih, prosesnya panjang bener deh, pantesan kalau batik mahal (apalagi yang batik tulis), bikinnya aja kayak gini
Kalo aku jarang belu batik.
HapusPunya satu atau dua baju juga sudah sangat cukup wkwk.
Saya kagum lho sama seniman batik, bener2 ekstra sabar dan teliti
BalasHapusDan ternyata ga mudah ya..apalagi saat melukis pake canting
Iya mba. aku kira cuma gambar-gambar aja ternyata suseh :(
HapusWah kayaknya lama juga gak kesini, sekarang gak hanya baca tulisannya ada videonya juga. Visualisasinya jadi lebih berasa. haha.
BalasHapusSebelum baca ini, seminggu lalu lah.. gw baru tau kalo ngebatik itu pake lilin. kirain pake tinta aja gitu haha. Makasih infonya.. mencerahkan soal pembuatan batik. :D
i Dont know why,
HapusBikin video itu mengasyikkan.
JAdi hambar rasanya kalo cuma tulisan doang,
Dalam hidupku, video juga haru wkwk
prosesnya panjang nih juga butuh ketekunan dan ketilitian, pantas saja harga batik manual itu mahal. batik ini icon nya Indonesia banget, syukurlah pakaian batik menjadi pakaian nasional. jadinya pada acara resmi, baju-baju batik ini menjadi sering digunakan :)
BalasHapusSaya punya batik, tp itu masih hasil dari mesin. sepertinya saya harus punya batik yang bikinnya manual xD
Iyakang kamu harus punya batik tulis.
Hapusaku aja cuma punya satu batik :)
Bg leon. Mo nanya dong, ara uat profil SIAPA ANE? di bog bg len gimana?
BalasHapusMaaf klo selama komen saya tulisannya typo. Karena keybord leptop rusak hehe
Oeh itu buatnya di Page/laman gitu.
Hapusnanti Link Lamanya di tempel aja ke Tab menu :)
wih, asik banget ya. Membatik biasanya cuma bisa gue liat di buku-buku pelajaran. Belum pernah nyoba langsung. Kalau bisa coba langsung di 'rumahnya' seperti pekalongan itu pasti akan menjadi pengalaman yang seru abiss
BalasHapusKamu harus coba sekali-kali jev membatik di Pekalongan :)
HapusGila keren banget bang! Detail banget. Pasti memerlukan waktu yang lama untuk mereview dan menorehkannya kedalam kata-kata yang penuh makna. Aku juga pernah membatik waktu kelas X MA dulu, dan memang benar-benar susah, padahal polanya sedikit banget. Bahkan kelas yang dipake untuk praktek membatik pun plafonnya sampai menghitam dan kaki temanku pun ada yang kena lilin panasnya. Memang sudah sewajarnya kalau batik tulis diberikan harga yang lebih mahal.
BalasHapusBatik sudah mendunia dan sangat dihargai oleh warga dunia. Tinggal kita saja lagi yang melestarikannya dan juga ikut memberikan propaganda dalam mempromosikan batik.
Wkwk aku juga bingung mau merangkai kata bagaimana lagi.
Hapuscuma ini kata-kata yang bisa aku toreh :)
Kuylah kita sama-sama melestarikan batik kebanggaan Indonesia.
Aduh postingan yg bagus dan menarik sekali. Sampe speechless. Kebetulan aku jg suka batik.. mudah2an suatu saat bs belajar batik yg benar seperti dirimu
BalasHapusaku belejar batik yang bener tapi hasil batikku ko g bener-bener wk :v
HapusBatik udah jadi identitas orang Indonesia, terutama di Pekalongan. Gue udah pernah ke Pekalongan juga loh. *Sombong dikit gpp lah. Hehe
BalasHapusBtw, capek juga hasil batik lo. Mayan lah. Hehe
wakakak, iya aku capek banget bikin batik lama-lama jadinya malah amburadul gitu, buang-buang kain doang :(
HapusWow model nya sangat cantik mas.
BalasHapusSeru juga ikut ngebatik ya.
Salam kenal mas. Jangan lupa singgah ke kidalnarsis.blogspot.co.id
loh salah fokus bang wk :v
HapusMakin bangga dah sama batik Indonesia khususnya batik Pekalongan, kalo diliat dari proses awal sampe akhir cukup lumayan ribet juga ya bikin batik tulis yang digambar manual pake canting, sampe-sampe kesalahan sekecil apa pun bakal dibenerin sebelum bener-bener didistibusi. ini mah bukan karya seni lagi, tapi maha karya.
BalasHapusIya aku jadi tersadarkan kalo mau beli batik jadi ga usah nawar-nawar lagi.
Hapusga apa apa harganya mahal, karna pembuatanya juga super ribet.
This is masterpice
Terimakasih infonya sangat membantu
BalasHapusSalam Aqidah Jogja