Dulu waktu jaman-jamanya sekolah, entah SD atau SMP, aku
paling hobi nonton acara TV anak-anak macem ‘si bolang’ atau ‘laptop si Unyil’
atau apalagi gitu ya lupa dah.
Pokoknya hampir tiap pulang sekolah aku pasti langsung
nyetel tipi. sampe lupa ngerjain PR,
Lupa ganti baju, lupa makan. Sampe badanku kurus. Emang nih tipi bikin badan ga
sehat.
Yah mau gimana lagi, abisnya acara tipi jaman dulu seru-seru
sih. Ga kayak sekarang acara tipi isinya gajah terbang, serigala ganteng, manusia
jadi-jadian dan segudang sinetron cinta-cintaan yang alay tak tertandingi.
Aku jadi kasihan sama generasi anak sekarang sering
dicekoki acara tipi yang ga sesuai dengan umurnya. Alhasil banyak bocah ingusan
yang dewasa sebelum waktunya. Kalo Soekarno liat moral anak jaman sekarang
pasti nangis darah dia.
Btw, aku udah mirip politikus belum nih ngebahas beginian?.
Yaudahlah kita langsung saja ke inti pembahasan, makin lama makin ga nyambung
dah.
Jadikan gini ya, dulu aku pernah nonton acara tipi yang
menayangkan tentang kehidupan penyu dari mulai dia lahir sampai melahirkan (ga
sampe mati). Dan sampe sekarang aku ga bisa ngelupain acara itu, kayak otomatis
ngesave di otakku gitu.
Aku ingat betul saat si pembawa acara menunjukkan seekor penyu
betina sedang beranak di pinggiran pantai. Setelah itu telur-telurnya di tinggalin
gitu aja di pasir sampe menetes.
Untungnya warga disana baik-baik, jadi mereka membuat
sebuah penangkaran penyu agar kehidupan anak penyu bisa terselamatkan.
Nah gara-gara acara itu aku jadi kepengen merasakan
sensasi melihat anak-anak penyu atau yang biasa dikenal dengan tukik langsung
melalui mata kepalaku sendiri.
And you know what ? Ternyata Allah membaca memori otakku
lalu mengabulkan keinginanku untuk bertemu tukik saat traveling ke Pulau
Derawan kemarib. Gila sih exited banget !
Tapi sebelum aku membahas tentang dunia pertukikan, aku
mau berbagi cerita dulu tentang lokasi penangkaran tukik yang aku kunjungi.
Tempat konservasi penyu yang aku kunjungi berada di pulau
Sangalaki. Pulau Sangalaki merupakan salah satu pulau cantik dalam gugusan
kepulauan Derawan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Pulau ini merupakan rumah
bagi penyu hijau yang populasinya kian lama kian menipis.
Selain melihat penyu, di sekitar pulau Sangalaki juga
terdapat banyak sekali mahluk-mahluk invertebrata dan ikan dengan berbagaijenis dan ukuran seperti Sotong (Makhluk jenis apa ini?), Batfish, Baracuda,
Triggerfish dan berbagai jenis ikan Kerapu.
Pulau sangalaki juga termasuk salah satu spot yang menarik untuk menyelam (diving). Dikawasan ini terdapat beberapa titik lokasi menyelam yang terkenal dan menjadi favorite bagi para penyelam dari seluruh dunia. Diantaranya yaitu :
1. Channel Entrance,
2. Coral Gardens,
3. Turtle Town,
4. Sandy Ridge,
5. Manta Run,
6. Sherwood Forest,
7. Manta Parade,
8. Manta Avenue,
9. Eel Ridge,
10. Lighthouse dan
11. The Rockies
Pulau sangalaki juga termasuk salah satu spot yang menarik untuk menyelam (diving). Dikawasan ini terdapat beberapa titik lokasi menyelam yang terkenal dan menjadi favorite bagi para penyelam dari seluruh dunia. Diantaranya yaitu :
1. Channel Entrance,
2. Coral Gardens,
3. Turtle Town,
4. Sandy Ridge,
5. Manta Run,
6. Sherwood Forest,
7. Manta Parade,
8. Manta Avenue,
9. Eel Ridge,
10. Lighthouse dan
11. The Rockies
Sayangnya karna keterbatasan waktu aku jadi tidak sempat menikmati surga bawah laut di pulau Sangalaki. Namun, walaupun begitu aku tetap senang karna bisa bertemu anak-anak penyu. O iya aku juga sempet ketemu manta Ray waktu di perjalanan menuju pulau Sangalaki.
Perairan di sekitar pulau Sangalaki sangat dangkal, jadi speedboat
kami harus di dorong sampai ke bibir pantai.
Kalo dipaksa berjalanan menggunakan mesin bisa-bisa baling-baling speedboat rusak disebabkan oleh pasir dan serabut liar di bawah laut.
Kalo speedboat sampe rusak aku ga bisa back to home lagi dong. Terus aku ga bisa
ceritain deh keseruanku saat di pulau Sangalaki ke kalian semua muehe.
Okesip, setelah sampai di bibir pantai kami langsung
masuk ke pulau Sangalaki dan disambut oleh papan Sangalaki yang wajib banget untuk
di Abadikan. Cekrek.
Untuk sampai ke lokasi konservasi penyu kami harus
berjalan sekitar 5 menit. Deketlah pokoknya. Setelah sampai wahana penangkaran
tukik pengunjung harus membayar tiket masuk terlebih dahulu. Murah Cuma 5000/orang,
kalo hari libur 7.500/orang. Kalo turis asing 100.000/bule.
Habis bayar tiket aku langsung menuju kesebuah kolam kecil
warna biru yang didalamnya di penuhi tukik-tukik unyu. Waaah! Mirip seperti
yang kulihat di televisi bertahun-tahun yang lalu. Impian melihat Tukik
benar-benar telah terwujud !
Tidak ingin menyia-nyiakan waktu akupun langsung mengeluarkan
kamera, lalu,, jepret, jepret, ampe batre lobet.
Tidak beberapa lama tiba-tiba salah satu tukik ada yang melompat
dari kolam. Bukan lompat ding, tapi di keluarin oleh salah satu pengunjung. Awalnya
aku geram oleh ulah si pengunjung itu. Tapi setelah melihat tukik berjalan
terseok-seok kearah pantai dari kejauhan +20 meter lebih ternyata seru juga! ya udah
aku ikutan gabung sama pengunjung biadab itu muehe.
Ulah pengunjung biadab itu tidak berhenti sampai disitu,
tiba-tiba dia membalikkan tukik ke arah berlawanan dari laut. Ajaibnya tukik
itu langsung berbalik badan dan melanjutkan perjalanan kembali ke arah laut.
Waaah, memang Allah itu Tuhan yang Maha Besar. Hewan sekecil tukik sudah diberi naluri langsung ke air, kembali ke habitatnya.
Tapi setelah tukik itu berhasil sampai ke bibir pantai
kami langsung mengangkat si tukik dan membawanya kembali ke Kolam. Haha kasian,
maaf ya tukik. Aku jadi ikut-ikutan biadap!
Selain ngerjain tukik, disini kamu juga bisa melihat
proses Ibu tukik beranak. Sayangnya fenomena ini hanya terjadi pada malam hari
sehingga aku tidak bisa melihat fenomena tersebut karna harus melanjutkan perjalanan berikutnya. Mungkin lain kali aku bisa kesini lagi. Mari semuanya di
aminkan.
Namun, kalau kamu memang benar-benar ingin melihat penyu
beranak, kamu harus menanggung resiko bermalam di pulau sangalaki yang tidak tersedai tempat menginap.
Tapi kalo kamu kekeuh pengen liat penyu beranak kamu bisa mencari Resort atau Penginapan dipulau
lain. salah satunya yaitu di maratua Paradise Resort, tapi harganya mahal men.
Kalo mau murah carilah penginapan di Pulau Derawan yang banyak tersebar di
pinggir pantai. Jarak tempuh dari Pulau Derawan ke Sangalaki sekitar 45 Menit –
1 jam.
O iya, waktu yang tepat untuk melihat tukik beranak yaitu
pada bulan juni-september, karena suhu udara dan air laut sedang
hangat-hangatnya, sehingga membuat hewan berkcangkang eksotis tersebut kerap
terlihat dipulau ini untuk bertelur.
Di Dunia terdapat kurang lebih 7 jenis penyu yaitu Penyu
Sisik (Hawksbill Sea Turtle), Penyu Belimbing (Leatherback Sea Turtle), Penyu
Hijau (Green Sea Turtle), Penyu Lekang (Olive Ridley Sea Turtle), Penyu Pipih
(Flatback Sea Turtle), Penyu Tempayan (Loggerhead Sea Turtle) dan Penyu Kempii
(Kemp’s Ridley Sea Turtle).
6 dari 7 Jenis penyu itu terdapat di Indonesia (hanya
Penyu Kempii yang tidak ada di Indonesia) dan 2 dari 6 Jenis tersebut terdapat
di Sangalaki yaitu Penyu Sisik dan Penyu Hijau.
Dulu sekitar tahun 2002 telur penyu masih diperjualbelikan
oleh nelayan sekitar Sangalaki sebagai bahan tambahan mencari sesuap nasi. Nah,
untuk mencegah aktivitas yang dapet membuat punahnya penyu akhirnya WWF (World
Wildlife Federation) bersama dengan pemerintah Indonesia menjadikan Pulau
Sangalaki menjadi tempat konservasi penyu.
Di sini sudah ada beberapa orang petugas yang menjaga
telur-telur penyu agar tidak diambil oleh predator paling jahat yaitu KITA! MANUSIA!.
Setelah telur-telur ini menetas maka tukik-tukik akan dibiarkan selama 7-10
hari sebelum akhirnya diberikan kebebasan untuk kembali lagi ke jalan yang benar laut pada malam
hari, ke tempat dimana mereka seharusnya berada.
Tidak hanya menetaskan, tugas dari beberapa petugas di
sini adalah memberikan tanda pada tukik-tukik yang sudah dilepaskan sehingga
keberadaan mereka bisa diketahui dan pergerakan mereka bisa di pantau. Ketika
suatu saat penyu tersebut kembali ke pantai maka panjang dan lebar penyu akan
diukur dan diperiksa kesehatannya.
Waaaah makasih banyak ya bapak petugas, semoga amal
jariah kalian di terima di Sisi Allah SWT. Mari semua di aminkan (lagi)
Setelah Puas melihat tukik-tukik unyu, dengan berat hati aku dan crew Cheria Halal Wisata harus meninggalkan pulau sangalaki. Namun, sebelum itu kami dapat menikmati pesona
indah pulau Sangalaki terlebih dahulu.
Pasir putih dan air laut yang super bening mengingatkanku
pada salah satu spot menarik di Gusung Sanggalau. Kece badai.
Btw, Mood menulisku hari ini sedang bagus-bagusnya, jadi
wajar kalo postingan kali ini luar biasa panjang. So, buat kamu yang males baca
kamu bisa menonton Videonya saja ya. Jangan lupa subscribe muehe
Ya Ampun.. kalau ke sini selalu deh dimanjain sama foto-foto kerennya. Dan aku baru tahu tempat ini. Bening banget itu airnya. Rasanya pengen mandiii
BalasHapusJAngan mandi disini teh arnya Asin wk
HapusSetahuku penyu adanya di Bangka dan jawa timur. Dan ternyata di Kalimantan timur ada juga.
HapusIya kang di kalimantan juga ada banya' :)
Hapuswuihhh....
BalasHapusberarti sebelum kesini kamu udah ke derawan dong yaa..
snorkel disana pasti bakalan ajib banget tuh... mungkin ada ubur ubur tanpa bisa.. ajibbb...
btw nanti share juga dong ittenenarry ama budget nya ke kaltim...
eh terus klo mw liat penyu lahiran, kok sampe nginap segala? emang malam ya lahirannya?
Iya InsyaAllah nanti aku bakal ceritain itinerary ringkas dari mulai jalan ampe balik lagi :)
HapusKeep waiting ya :)
Hahahaha kasian ih, tukiknya dipermainkan. biadab! hahahaa Seru ya, boleh ga sih bawa pulang satu atau dua ekor. :D
BalasHapusGa bole di bawa pulang ka.
HapusMasuk penjara entar berabe urusan
Wah, enak ya, hasil travelingnya bisa dijadiin konten kreatif such as artikel baru di blog dan video youtube. Iya, biasanya kalo baca disini, artikelnya kalo enggak pendek, pasti medium gitu deh, ya bagus deh kalo lagi good mood, kan nambah semangat ngeblog juga tuh. Sukses ngeblog dan ngeVlog.y ya rul.
BalasHapusIya kang aku merasa rugi kalo kemana mana ga di dokumentasikan di blog dan vlog muehe :)
HapusPemandangannya indah bannget mas, seru juga bisa main sama penyu yang lucu dan imut wkwkwk.
BalasHapusBtw tiket masuk beda jauh ya antara lokal dan mancanegara.
Penasaran gimana.saat ibu penyu melahrkan.
Iya mas mahal makanya simasnya nanti jangan pura-pura jadi turis ya .
HapusLucu. :D Kupikir penyu warnanya ijo. :D
BalasHapuskalo aku mikirnya penyu itu kura-kura
HapusLaptop si Unyil bukannya masih ada sampe sekarang ya? ._.
BalasHapusItu gilaaaa tempatnya keren banget. Dan seru abis ngeliat tukik begitu. Pengin banget melihara penyu, sayangnya gak boleh ya. :p
Iya si kayaknya Laptop si Unyil masai ada .
Hapustapi aku ga tau juga ding soanya aku ga perna nonton film lagi.
kan ada youtube youtube lebi dari tivi Boom
lama g main ke blogmu, dan takjub, travelling teruuuussss kayaknya.
BalasHapusitu air lautnya, pingin cepet2 berenang di sana!!!
btw beruntung banget bisa ngeliat tukik. pas di jogja, area pantai goa cemara ada kayak penangkarannya gitu, tapi pas kesana g tau kenapa kok tutup dan kolam2nya penangkarannya kosong. berasa di PHP-in
waa mungkin penyu-penyu saat itu sudah di lepas lagi teh :)
HapusMas admin jalan-jalan terue ni kayaknya. Iri banget liatnya.
BalasHapusIni bukan sekedar jalan jalan om.
HapusTapi juga muhasabah :)
Jadi pengan belajar youtube nih, tapi sayang sinyal kok lemah sehingga susah upload videonya.
HapusSInyal di tempatku juga lemah.
HapusUploudnya malem pas bangun tidur langsung kelar wkwk
Kirain penyu yang di Bangka teryata di Kalimantan juga ada to ?
BalasHapusaku juga suka dengan si Bolang, bisa menambah kasanah keindonesiaan.
Penyu di Jakarta juga ada kang.
HapusDI Ragunan
walah,, baca ini jadi pengen balik lagi kan ke derawan, maratua, sangalaki
BalasHapuswah sudah pernah kesan juga nih bang gelintang :)
Hapustukiknya ngak bisa di bawa balik yaa om leon ?
BalasHapusyang jenis red turtel ada ngak? kaya di film, bisa jadi orang
Ga bisa di bawa ..
HapusNanti dipenjara
Kalo liat tukiknya yg kecil jadi inget sama penyu-penyu unyu yg di Finding Nemo hehe, lucu-lucu. Pantainya juga bagus banget, airnya bening, bening kayak Chelsea Islan :D
BalasHapusAku juga dulu mikirnya gitu tiba-tiba langsung ke ingetan finding nemo :)
HapusLo dobel gawe ya rul, bikin video bikin tulisan, edit gambar photography..wah keren dah haha.
BalasHapusGue banyak liat penyu itu di pasar, ada yg jualan begituan. Untungnya bukan penyu yg masuk kategori hampir punah dan kudu dilestarikan jadi aman deh.
Foto2 nye bagus apalagi yg ngambang itu rul. Pie to carane? --'
entahlah ya. foto, video dan tulisan itu satu kesatuan yang ga bisa di lepasin wkwk,
HapusFoto ngamabng gitu gambang bang namanya teknik levitasi :)
Setiap membaca postingan diblog ini selalu tentang liburan dan itu yang paling membuatku iri :(
BalasHapuspas liat tukik jadi inget dulu temen sekelas ada yang pangilannya tukik wkwkw
Anjau Nama orang Tukik, kasihan :(
HapusSi Bolang dan Laptop Si Unyil masih ada loh! Hehe
BalasHapusKurang populer aja sih sekarang, karena banyak acara alternatif lainnya. Hehe
Wuih! Mantap nih jalan-jalan mulu kerjaanya. Asyik! Lanjutkan!!!
haha gue ga perna nonton tipi lagi si :)
Hapuswah, mantap, kisah anak pulau part 2 nya derawan. dulu nonton bolang, sekarang jadi bolang pulau sejati ya. Sanglaki keren, baru tau salah satu penyebab punahnya penyu gara2 telurnya diperjual belikan.. miris sih dulu
BalasHapusNah bener, sekarang gue yang jadi Bolangnya :)
HapusPemandangannya indah bannget mas, seru juga bisa main sama penyu yang lucu dan imut
BalasHapusiya aku jadi kangen lagi sama penyu yang unyu itu
Hapuswah keren ini perasaan jalan jalan mulu. Aku juga pingin banget bisa ke sana,liat pantai dan ombak begitu..mana bisa liat tukik tukik kembali ke lautan begitu juga. mana cuaca lagi ceraaah dan bisa naik boat juga. Ah, pokoknya bikin ngiler aja ini postingan. Semoga gue dan suami bisa ke sana ya. Yuk aminkan saja. Hahaha
BalasHapusAyo semua rakyat bumi di Aminkaaaan :)
HapusAmin Amin Amin
Kapan-kapan mainlah Ke Pulau Kelapa Dua...
BalasHapusAda penagkaran penyu juga Masbro..
Pulau kelapa dua teh dimana ya kang ?
Hapus