GUE COWOK DAN GA SUKA SEPAK BOLA. EMANG MASALAH YA?

Semalam sebelum tidur, aku sempat nonton berita tengah malem tentang kerusuhan supporter sepak bola di Indonesia. Dalam berita itu ditampilkan beberapa cuplikan video yang membuat bulu kuduk merinding. Bayangin aja, antara supporter satu dengan yang lainya saling bantai, seakan-akan tak rela kalo salah satu club kebangganya dihina, sepak bola seakan lebih penting daripada agama. kan Ngeri ya !!

Dari kejadian itu, ‘katanya’ Indonesia bakal memberikan wadah bagi para supporter sepak bola supaya lebih bijak dan tidak membuat kerusuhan lagi. Aku tidak tahu wadah seperti apa yang mereka maksud, tapi aku ga mau ambil pusing mikirin hal beginian. Toh dari lahir aku memang tidak suka dengan sepak bola, Haha!

WHY I HATE FOOTBALL ?

via GIPHY

Sejak duduk di bangku sekolah dasar, aku selalu menolak kalau diajak bermain sepak bola. Padahal sepak bola adalah olahraga wajib yang harus diikuti setiap murid. Sepak bola seperti satu-satunya kurikulum yang ada di pelajaran olahraga. Atau mungkin guru olahragaku ga mau ambil pusing, tinggal lemparkan saja sebuah bola ke lapangan, dengan sendirinya para murid akan terjun berebutan bola. Beres!

Beda ceritanya pas SMP dan SMEA. Di jenjang pendidikan ini aku tidak hanya belajar di sekolah, tapi juga di pesantren. Jadi gini, dari jam 6 pagi sampai siang kegiatanku full di sekolah. Sisanya kuhabiskan belajar di pesantren.

And you know what, hampir setiap sore pesantrenku selalu mengadakan permainan sepak bola. Sekali lagi aku tekankan, Hampir setiap sore!!! Bujug buneng!!. Untung aja pelajaran olahraga di SMP dan SMEA lebih variatif, ga melulu main sepak bola. Kadang main basket, Badmiton, voley macem-macem pokoknya dan aku sangat menikmati semua itu. Bahkan aku ikut ekskul Taekwondo dan Jujitsu loh. Anehnya, kalo saat permainan sepak bola aku lebih baik kabur, atau ikut sebentar saja demi nilai ujian praktek supaya gak merah!

via GIPHY

Selama tinggal di pesantren, aku selalu menghindar kalau diajakin main sepak bola. Aku selalu mencari alasan supaya ga ikutan main. Serius men, itu ngebatin banget.

Apalagi setiap kali ada pertandingan besar PSSI lawan club sepak bola luar negeri atau club anu lawan apalah, pasti deh semua orang disekitarku heboh luarbiasa. Bahkan supaya suasana makin ramai pihak pesantren selalu  menyimpan televisi berukuran besar di depan Asrama, lalu semua santri nonton berjama'ah gitu sambil teriak-teriak gal gol gal gol ga karuan. Padahal hukum asalnya nonton TV di pesantren adalah hal yang diharamkan, tapi kalau ada pertandingan sepak bola hukumnya bisa berubah jadi halal. duh elah giliran yang ena ena aja di halalin.

via GIPHY

Well, disaat kayak gini aku cuma bisa berdiri di barisan paling belakang sambil sok-sok an nonton bola seakan aku menyukainya. Tapi shit lah baru lima menit nonton aku langsung pengen muntah. Aku lebih memilih duduk dipojokan mesjid sambil baca novel atau menggambar atau tidur.

TOLONG JANGAN BULLY AKU

Gara-gara ga suka sepak bola aku seringkali di bully sama temen-temen. "Sepak bola itu olahraganya laki-laki, kamu laki-laki bukan?!", "Dasar anak aneh", "Cupu", "Trauma lu ya gara-gara pernah ka sleding? pengecut" dan lain-lain dan lain-lain.

Atau ada juga yang responya biasa aja tapi mereka bingung ko bisa-bisanya ada spesies di dunia ini yang ga suka sepak bola sepertiku?. Oh well, mereka ga pernah sadar justru aku yang bingung kok bisa-bisanya mereka suka sepak bola!. Padahal kan itu cuma bola!.

via GIPHY

Dari lahir sampai sekarang aku bisa ngitung berapa kali main sepak bola, ga lebih dari 100 kali mungkin. Dan sampai sekarang aku masih menyesal karna pernah bersusah payah untuk meluangkan waktu belajar nendang bola. buatku sepak bola adalah permainan paling sia-sia yang pernah ada.

Actually, aku tipe orang yang suka segala macam olahraga. Renang, Basket, volley atau apapun itu aku sikat. Tapi tidak dengan sepak bola. Aku ga tau kenapa aku anti banget ama sepak bola, sampe sebagian orang bilang aku mengidap penyakit phobia sepak bola. Lah emang ada ? maybe.

Aku pernah sekali ikut turnamen futsal selama 15 menit, kalau bukan karna suruhan ‘ustad’ aku ga bakal mau ikutan. You know what happen ?, saat turnamen berlangsung aku sama sekali tidak menyentuh bola. Rasa-rasanya 15 menit setara 150 tahun. 

Dalam kondisi terdesak kayak gini yang ada dipikirinku Cuma satu, ‘kapan permainan ini kelar, pengen kabur aja rasanya’. Laiu akupun kabur beneran, dan semua orang kebingungan, sibuk mencariku kesana-kemari kayak ga ada pemain cadangan aja. Ah peduli amat .

via GIPHY

btw, Sebenarnya aku ga pernah berani menceritakan hal ini kepada siapapun. bahkan teman sekost sekalipun. Tapi semakin dewasa aku semakin cuek terhadap apapun. Aku ga peduli orang mau menilai apa, akumah bodo amat muehehe.

Jadi buat kalian para pecinta bola, pliss  ga usah menghujat orang-orang yang ga suka bola kayak aing. kebersamaan ga harus sama kan?!.