Untuk kamu yang hobi naik gunung, pasti sudah tidak asing lagi dengan gunung Prau. Yap, gunung yang berada di tiga kabupaten (Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Wonosobo) Jawa tengah ini memiliki pemandang yang luar biasa indah. Sehingga tidak salah jika gunung Prau di kategorikan sebagai salah satu gunung dengan sunrise terbaik di Indonesia.
Sebetulnya gunung ini sudah saya kunjungi sejak tahun lalu, tapi entah kenapa tidak lengkap rasanya jika saya tidak menceritakan pengalaman pendakianku di halaman khusus di blog ini. Siapa tahu cerita ku ini dapat membantu kamu yang berencana untuk mendaki gunung Prau.
O iya, Pendakin kali ini sedikit berbeda dengan pendakian yang biasa saya lakukan loh, saya sama sekali tidak mendirikan tenda di puncak Gunung Prau tetapi bermalam di salah satu homestay yang ada di Dieng.
Saya sengaja menyewa Homestay karna sebelum melakukan pendakian saya memutuskan untuk menjelajah Dieng terlebih dahulu. Sangat sayang rasanya jika kamu pergi jauh-jauh ke Dieng tetapi tidak mengunjungi beragam destinasi menarik yang ada disana. Tempat wisata di Dieng komplit banget guys !
BACA JUGA : SEHARIAN DI DIENG PLATEAU NGAPAIN AJA ?
Gunung Prau memiliki ketinggian 2565 MDPL, jadi tidak perlu waktu lama untuk mendakinya sampai ke puncak gunung. So, Sekitar jam 2 pagi saya dan ketiga teman saya langsung bergegas menuju basecamp gunung Prau. Pagi itu udara di Dieng benar-benar dingin, menusuk sampai ke tulang. brrr
Sesampainya di basecamp, kami melakukan registrasi terlebih dahulu dengan membayar uang masuk Rp.10.000 /Orang. Sebelum pendakian dimulai, kami berdoa sejenak meminta perlindungan kepada Yang Maha Kuasa agar diberi keselamatan dan kelancaran selama pendakian.
Untuk mencapai gunung Prau, para pendaki bisa melewati beberapa jalur Seperti jalur Dieng ataupun jalur Patak Banteng. Nah, saat itu kami memilih melewati jalur Dieng, Selain lokasinya yang berada tidak jauh dari homestay, Jalur Dieng juga dikenal lebih mudah untuk di daki.
Dari basecamp, Perjalanan menuju pos 1 tidak begitu melelahkan, treknya pun tidak terlalu sulit. Bahkan jika siang hari tempat ini akan terlihat sangat indah karna banyak perkebunan warga yang sangat menyegarkan.
Setelah sampai di Pos 1, saya beristirahat sejenak sambil menunggu kedua rekan saya yang belum sampai. Sesekali bertegur sapa dengan pendaki lainya. Saat itu banyak sekali wisatawan yang datang, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
Saking banyaknya pendaki yang membanjiri gunung Prau, saya sampai menemukan beberapa barang yang tergeletak begitu saja di beberapa trek yang saya dapat menemukan pemiliknya di puncak nanti.
Tapi kenyataanya, saya tidak menemukan pemilik barang-barang tersebut. Jadilah saya membawa banyak oleh-oleh dari gunung Prau seperti slier, Buff, Sarung tangan bahkan topi bule dengan merek yang terkenal.
Tidak ingin berlama-lama di Pos 1, kamipun melanjutkan perjalanan menuju pos berikutnya. Dengan harapan, kami dapat sampai ke puncak gunung Prau sebelum matahari terbit. Yap, salah satu tujuan para pendaki ke gunung Prau adalah untuk menyaksikan Golden Sunrise yang sangat melegenda itu. kamipuun tidak ingin ketinggalan menyaksikanya.
O iya, Sebenarnya selain gunung Prau kitapun dapat menikmati Golden Sunrise melalui Bukit Sikunir. Namun, sebagai pecinta ketinggian, tentu saja gunung Prau menjadi pilihan yang paling tepat.
Setelah 3 jam berjuang melewati hutan, jalanan yang berakar, tangga dari bebatuan serta jurang ditengah kegelapan, akhirnya kami sampai di titik tertinggi Dieng. Horaaay !
Ketinggian yang mencapai 2565 MDPL ini membuat udara di gunung Prau terasa sangat dingin. Bahkan jaket saya terasa tidak sanggup menahan hawa dingin.
Saat itu suasana gunung Prau masih terlihat gelap, langitpun masih bersih dihiasi taburan bintang dan milky way. Dari ketinggian saya dapat melihat kerlap-kerlip lampu perumahan warga diiringi suara azan subuh yang sayup-sayup terdengar dari kejauhan.
Sayapun langsung menggelar sajadah, bersimpuh kepada Yang Maha Kuasa dan tak henti-hentinya mengucap syukur atas ciptaa-Nya yang luar biasa ini.
Tidak beberapa lama akhirnya moment yang ditunggupun datang. Semburat matahari perlahan muncul di atas gumpalan awan, warna kuning keemasan dengan baground biru langit menjadikan gunung Prau terlihat sangat indah.
Saat itu saya simpan semua kamera dan gadget yang saya miliki. Saya hanya ingin fokus menikmati detik-detik sunrise di gunung Prau. Melihat pemandangan sedahsyat ini, membuat perjuangan saya terasa impas terbayarkan.
Ternyata benar apa kata orang, pemandangan gunung Prau dapat menyihir siapapun yang melihatnya. benar-benar seperti lukisan.
Tidak berhenti sampai disitu, pemandangan gunung Sumbing, Sindoro, Merapi dan Merbabu dapat terlihat jelas dari puncak gunung Prau. Ditambah hamparan hijau bukit teletubies semakin mempercantik suasana.
Hamparan puncak gunung Prau yang sangat luas membuat saya penasaran untuk mengelilingi setiap sudutnya. sehingga saya mempersilahkan kepada kedua teman saya yang ingin turun gunung terlebih dulu. Tidak mengapa saya berkeliaran seorang diri di gunung Prau. Saya rasa, saya sudah mulai terbiasa dengan gunung seribu bukit ini.
Setelah puas menikmati pesona indah gunung Prau, sayapun memutuskan untuk turun gunung. Saat itu saya turun seorang diri. Namun, saya sama sekali tidak khawatir akan tersesat, karna trek gunung Prau tidak teralalu rumit seperti trek gunung-gunung yang pernah saya daki sebelumnya.
Saat perjalanan pulang, ternyata saya dapat melihat telaga warna, kawah sikidang dan candi Arjuna dari kejauhan. Saya juga melewati banyak pepohonan pinus dan kawasan pertanian milik warga, Amazing banget!.
Saat perjalanan pulang, ternyata saya dapat melihat telaga warna, kawah sikidang dan candi Arjuna dari kejauhan. Saya juga melewati banyak pepohonan pinus dan kawasan pertanian milik warga, Amazing banget!.
Untuk kalian yang belum pernah melakukan pendakian dan ingin merasakan sensasi naik gunung, gunung Prau dapat dijadikan pilihan yang tepat. Karna gunung Prau sangat direkomendasikan untuk pendaki pemula. Adapun lama pendakian yang saya alami saat itu hanya memakan waktu sekitar 3 Jam. wow in oendakian tercepat yang pernah saya alami :)
Btw, Berikut ini video perjuangan saya saat berada di Gunung Prau. Jangan lupa di tonton yah. di Subscribe juga sekalian muehe
Selepas dari Gunung Prau, saya langsung berkemas untuk persiapan kembali ke Homestay dan pulang ke kampung halaman. Berat rasanya harus meninggalkan gunung Prau yang sangat memukau.
“Saya selalu menyarankan ini jika kalian masih muda, punya banyak waktu luang, tidak memiliki terlalu banyak keterbatasan, maka berkelilinglah melihat dunia. Bawa satu ransel di pundak, berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain, dari satu desa ke desa lain, dari satu lembah ke lembah lain, pantai, gunung, hutan, padang rumput, dan sebagainya.
Menyatu dengan kebiasaan setempat, naik turun angkutan umum, menumpang menginap di rumah-rumah, selasar masjid, penginapan murah meriah, nongkrong di pasar, ngobrol dengan banyak orang, menikmati setiap detik proses tersebut.
Di antara semua foto, saya enggak dapet 'pemandangan' yg saya ingin lihat
BalasHapusWkwkwkwk. I mean.. Masnya kenapa engga ada foto yg pas keliatan mukanya sih? Pemandangannya jadi kurang kan.
Oiya, btw saya enggak pernah mendaki ke Prau. Paling jauh mah di Ungaran. Itu pun waktu smester 2. Huffff.
Saya agak nggak nyaman nih sm pergantian kata "saya" dgn "aku" yg terlalu sering. Coba kalo satu post, pake salah satu aja. Misal kalo saya ya saya aja terus. Kalo aku ya aku aja terus. Hehehe. Maaf yaaaaa~
Videonya bagus. 😉
Dan anyway ini kunjungan pertama saya lho. #SalamLestari
Wakakak kunjungan pertama tapi udah di suguhin postingan yang ala kadarnya ya.
HapusMakasih masukanya ya nanti aku perbaiki .
Dan Btw aku fotonya emang sendirian gitu karna temanku pada ga sanggup naik lagi jadilah aku keliaran di Prau sendirian wkwk :)
Gue kalo bisa ngeliat milky way dengan jelas pasti bakal difoto-foto sebanyak mungkin sampe-sampe memori penuh, terus yang diupload padahal cuma satu hahaha. Kayaknya kalo kesana harus pake jaket 5 lapis ya?
BalasHapusIya bener banget jaketnya harus super tebel ,.
Hapusaku aja hampir beku !
Ini masuk wishlist sih.
BalasHapusTahun lalu sudah ke Dieng bersama keluarga, jadinya cuma sampai Sikunir doang. Itupun pada berhenti di warung"nya makannin kentang sama teh anget wkwkwkw. Dengan terpaksa saya sendiri naik ke puncak.
Tapi sungguh, memang mengagumkan sekali spot sunrise yang di Sikunir. Bahkan sepanjang naik ke puncak Sikunirnya aja kita disuguhi lereng-lereng bukit gitu.
Jadi kalau ke gunug Prau ini harus mempersiapkan fisik juga kah? Misal keliling lapangan selama seminggu begitu?
AKu juga kemarin di paksa buat liat sunrise di Sikunir yang jarak tempuhnya lebih cepat dan pendek.
Hapustapi akunya ngeyel pengen ke Prau wkwk.
Iya teh kalo naigk gunung apapun harus persiapan fisik dulu ya.
minimal lari lari kecil tiap pagi gitu :)
tektok bang? hehe
BalasHapusitu tiga jam cuma waktu buat naik doang berati? kalau turunya habis waktu berapa jam?
bolehlah ngajak temen kesini, mumpung lumayan deket sama rumah :)
Iya jadi kalo naek turun kurang lebih 6 jam gitu..
HapusAh wajib banget Nu kamu kesini
jngan sia siakan rumahmu yang deket itu,.
Tapi hati2 ya sekarang di Prau lagi banyak gledeg katanya muehe
baru kemaren dibilang kosong.
BalasHapussekarang sudah posting *hahaha
Inikan ceita lama tih.
Hapusbaru di share lagi muehe.
Besok ga tau dah mau posting apa muehe
Iya sih, pengen banget kayak gitu. Lepas dari hape untuk bersosialosasi dengan sekitar~
BalasHapusLepas dari HP untuk melihat alam sekitar :)
HapusRul, itu kamu lagi marahan sama kamera ya? kalo di foto kok ngadep belakang mulu. Hahaha. Hadap depan lah.. terus taruh di instagram dan ngasih caption "untuk orang-orang yang jalannya ke mall doang.. main loee kurang jauuhh..." :)))
BalasHapuseh itu di video beneran banyak bintang gitu? apa udah ditambahin effect? keren bangeeettt itu!
Terus juga lu berani banget jalan sendirian, bahaya. haha
Abis gimana ya aku ga ada yang fotoin wkwk.
HapusAwlanya aku jug atakut keluyuran di gunung kayak gembel.
Tapi pas aku jalanin biasa aja padahalmah :)
Kamu harus coba keliaran di gunung sendirian !
Tapi kalo kenapa napa jangan salahin aku :)
wah gunung prauu, kemaren saya baru gunung Merbabu bersama teman teman, asik juga mendaki gunung ya walaupun berat bawaan dan ribet, tapi kerennn bangettt,
BalasHapusWih selamet ya gan udah nyicipin Merbabu.
HapusNaek gunung Emang berat banget gan butuh perjuangan yang ga gampang :)
Besok rencana kemana lagi nih ? kecanduan ga ? wkwk
Wahh kapan2 mau dongg di ajak pendakian....
BalasHapusBisa mas Ahmad.
HapusTapi kalo bulan ini aku lagi ga ndaki karna mau fokus Ramadhan muehe .
Oiya aku kan sekarang sudah liburan, dapat kesempatan mendaki gunung. Tapi sekarang puasa T_T. Mungkin mendaki gunung cuma menjadi angan anganku saja.
BalasHapusBtw......ringkasan kak leon rapih banget, kok bisa disetiap gambar ada kayak titik garis tepi yang membuat gambar jadi rapih?
Selalu ada aja gitu yah alasan buat ga naik gunung wkwk .
HapusIya gambarnya udah aku utak atik dulu di Photoshop :)
Satu kata, pemandangannya keren. Bisa di bilang aku suka panjad gunung, jelajah atau sejenisnya, tapi ya mungkin masih sekitar kota sih dan belum pernah menjajah pemandangan di luar kota. Pingin kalau seandainya udah punya waktu luang, ngedaki atau jelajah ke tempat tempay indah seperti itu.
BalasHapusWah menjelajah kota gimana ceritanya hmm ..
HapusMoha impian mendakinya kesampean ya mas :)
Indonesia memang meiliki banyak gunung-gunung dengan pemandangan indah. Saya sendiri banyak sekali gunung yang belum terdaki (lebih tepatnya sedikit sekali yang sudah terdaki).Semoga akan ada kesempatan untuk menaklukan gunung-gunug tersebut, gunung prau salah satunya.
BalasHapusSebetulnya kata Menaklukan kurang tepat ka.
Hapuskarna kita tidak ada apa apanya dibandingkan gunung yang super besar :)
Haduh, tiap ngunjungin blog ini selalu tersihir sama cerita perjalanannya yang luar biasa. Tiap selesai baca pasti wishlistku makin nambah, kali ini Gunung Prau aku masukin juga. Apalagi ini cocok buat pendaki pemula, sebagai orang yang baru pernah mendaki bukit, kayaknya bisa deh ini dijadikan awal sebelum ke pendakian-pendakian selanjutnya.
BalasHapusHm, pengen sih ngeliat Golden Sunrisenya, tapi mungkin gak lewat foto, bisa merasakan langsung gimana suasana Golden Sunrise disana :D
Haha maafkan aku ya mas Wishlistnya jadi nambah terus muehe.
HapusTapi kudoakan semoga lekas terlaksana ya impian mendaki Prau :)
Aku belum pernah mendaki gunung mas, hehe
BalasHapusBtw kalau foto mbok ya dilihatin wajahnya, padahal aku sendiri kalau foto juga jarang menampakkan wajah wkwkwkw.
Berarti Prau Mountain sangat gede ya mas, sampai terletak di tiga kabupaten, maklum aku nanya soalnya bener-bener gak paham tentang dunia pergunungan mas.
Kalau mau Khoirul kan hobi naik gunung, pasti tahu dong. Lumayan bisa dapet souvenir gratis, merk terkenal lagi hahaha.
bener mas, Puncak di Prau luas banget.
HapusMungkin 10 kali lipatnya bukit teletubies yang pernah kita tonton di TV.
aku saja 2 jam keliaran di puncak Prau ga semuanya aku injak saking luasnya :)
Aduh, gak tau kenapa gue suka banget sama pemandangan pegunungan gitu dan gue mau banget buat daki gunung kayak gitu. Tapi, masih sekolah, masih susah cari waktu libur sama izin ke orang tua. :D
BalasHapusKeren juga, ya, disana. Sayang, gue cuma bisa baca doang orang-orang ngedaki gunung. Btw, itu lo ngedaki kesana cepet juga, ya, cuma 3 jam. Jadinya, lo nginep, ya di Puncak Dieng biar bisa dapet sunrise?
Doakan, ya, semoga gue juga bisa kesana. :D KERENN!!!
Aku ga nginep ka tapi nanjak dari tengah malem jadi sampenya pagi deh pas sunriese datang :)
HapusAmin kang aku doakan moga bisa kesana :)
Rul, aku jujur aja kalau baca soal pendakian, g tahu harus komentar apa. Yg aku tahu, kamu keren banget, mendaki gunung kuat, dan bahkan jadi kesenangan tersendiri (Sebagai anak pecinta air asin, aku belum menemukan kesenangan saat pergi ke daerah pegunungan)
BalasHapusDari sekian banyak pengalaman yg kamu ceritakan dipostingan kali ini, aku suka sekali sama penutupnya. Disaat kita yg masih muda, bertenaga, dan memiliki waktu, kuylah menjelajah. Aku juga sedang berusaha supaya bisa menjelajah ke tempat2 lain, biar bisa melihat dunia dari cara yang berbeda.
Iya teh Pipit akumah bingung
Hapuspadahal naek gunung cuma bikin capek tapi ko aku lakukan teruis ya.
gunung emang bener-bener kayak nikotin, membuatku candu
Wah lumayan cepet juga ya itu 3 jam tapi banyak gitu pemandangan dan treknya berubah-ubah. *seketika hasrat naik gunung meningkat kembali*
BalasHapusIya kang gunung prau mah pendek 3 jem nyampe ,,
HapusKapan terakhir ke gunung prau, beberapa tahun lalu pokonya mah. Kalau inget prau jadi inget teman waktu mendaki ke atas, terperosok ke bawah, bawa beban berat juga. Tp waktu itu memang gelap jd tak terlihat..
BalasHapusAsiknya mendaki ke gunung prau itu smpe pos dua kalau gak salah, masih ada sinyal. Waktu itu temanku aja telfonan terus selama mendaki..haha
Kangen ketinggin jadinya ini .. hehe
Wah aku ga tau kalo masih ada jaringan di pos II ..
HapusSoalnya aku kalo udah di gunung ga pernah lagi ngecek-ngecek koneksi internet.
kuylah kita main lagi ke tempat yang tinggi-tinggi lagi :)
gue pernah ke deket dieng situnya. Waktu itu gue lagi ada acara live in sekolah ke wonosobo, ke desa buntu namanya. Nggak jauh dari argowisatanya. Udara disana memang seger parah sih.. airnya itu dingin banget kan
BalasHapusBener banget jev.
HapusDieng itu super duper dingin !
Seharian disana pasti beku :(
jgn lupa bwa tripod mas, biar bsa ambil foto tnpa pegangin monopod mulu xD
BalasHapusCape bang Arbi naek gunung Bawa TYripod.
HapusAku pake tongsis aja udah pengen pingsan :(
Apalagi aku sendirian di gunung ya jadi ga ada yang bisa fotoin aku :(
Izin save logo gunung prau
BalasHapus