Setelah Bulan lalu sukses melakukan pendakian ke gunung
Ciremai, kali ini aku melanjutkan pendakian ke Gunung Merbabu
dengan ketinggian 3142 MDPL.
Ini merupakan rentang waktu pendakian paling cepet yang
pernah aku alami. Biasanya aku mendaki paling tidak setahun sekali, sekarang cuma
sebulan sekali. Mantap Djiwa!.
Pendakian kali ini aku ditemani oleh ketiga temanku,
Hilman, Fadl dan alroy. Awalnya kami ingin naik ke gunung Lawu tapi karna ada
sesuatu dan berbagai lain hal akhirnya kami mengganti pendakian ke gunung
Merbabu.
Tetapi aku tidak menyesal sama sekali karna ternyata gunung Merbabu indahnya kebangetan! Kamu harus baca sampai tuntas pendakian Merbabu ku ini :).
Tetapi aku tidak menyesal sama sekali karna ternyata gunung Merbabu indahnya kebangetan! Kamu harus baca sampai tuntas pendakian Merbabu ku ini :).
-------------------------
Dari Bogor aku berangkat bareng Hilman menuju solo.
Hilman merupakan room mate aku, jadi
dari awal keberangkatan sampe pulang ke kosan dia jadi temen perjalananku, jadi
aku ga terus-terusan ngebolang sendirian kayak hachi si anak sebatang kara.
Perjalanan kali ini aku naik Bus Rosalia, dimulai dari
tajur Bogor dan turun di kota Solo. Awalnya mau
naik kereta tapi ga jadi karna kehabisan tiket murah.
Selengkapnya bisa kamu baca
disini : gagal naik kereta jadinya naik Bus Rosalia Indah, asikjuga ternyata
Kami berangkat dari Bogor hari jumat sekitar pukul 13.00
siang dan sampai di Solo sekitar jam 07.00
pagi. Itu artinya kami sudah
menghabiskan waktu di perjalanan sekitar 19 Jam, waw pantesan pantatku keram
karna kelamaan duduk.
Sesampainya di Solo, Rosyid memberitahuku agar turun di
bunderan kartasura atau tugu Kartasura, sayangnya kami kelewatan beberapa meter
disebabkan bus kami tidak melewati jalan itu, alhasil kami harus naik kendaraan
lain untuk balik arah.
Saat itu aku sempat bingung harus naik kendaraan yang
mana, karna disepanjang jalan di kota Solo aku sama sekali tidak melihat mobil
angkutan kota (angkot) seperti yang sering aku temui di Bogor.
Tetapi setelah bertanya ke tukang becak dibawah lampu
merah ternyata aku bisa naik bus semacam trans Jakarta gitu, tapi ini namanya
Batik Solo Trans. Wow Ternyata keren banget gaes, lebih nyaman dari angkot.
Harganya juga relatif murah, jauh-dekat Rp. 4.000.
Waaah seneng rasanya bisa menghirup udara Solo yang adem
semriwing. Beda sama cuaca Bogor yang belakangan ini di guyur hujan terus
menerus. Tapi aku tetep cinta sama Bogor hehe.
Sesampainya di kediaman Allroy kami langsung di sambut dengan hangat. Kami langsung di suguhi sarapan pagi berupa nasi bungkus khas kota Solo.
Sesampainya di kediaman Allroy kami langsung di sambut dengan hangat. Kami langsung di suguhi sarapan pagi berupa nasi bungkus khas kota Solo.
Gila
sih makanan disini murah meriah. Nasi harga 3000 banyaknya kebangetan, aku
sampe ga abis. tapi Semuanya ena ena, cocok sama lidahku.
Setelah
perut terisi, barulah kami melakukan packing dan menyiapkan barang-barang yang akan
kami bawa ke gunung Merbabu. Sekitar jam 10 pagi barulah kami berangkat ke
bascamp gunung Merbabu menggunakan sepeda motor.
O
iya, Gunung Merbabu sendiri memiliki beberapa jalur yang dapat digunakan diantaranya yaitu :
- Jalur Merbabu via Chuntel di Chuntel Magelang
- Jalur Merbabu via Thekelan di Kopeng Salatiga
- Jalur Merbabu via Selo di Selo Boyolali
- Jalur Merbabu via Gancik di Selo Boyolali
- Jalur Merbabu via Wekas di Wekas Magelang
- Jalur Merbabu via Suwanting di Suwanting Magelang
Awalnya
kami ingin melalui jalur suwanting, namun jalurnya tutup karena cuaca kurang
baik seperti badai, hujan lebat dan hal-hal menyeramkan lainya hehe.
Jadi
kami memilih jalur Gancik di Selo Boyolali yang merupakan jalur baru yang belum
lama ini di buka. Adapun rute pendakianya kira-kira seperti gambar berikut ini.
Untuk menuju basecamp gunung Merbabu via gancik Selo,
kami hanya memakan waktu sekitar satu jam. Perjalanan tidak terasa membosankan
karena kami dapat menikmati tanaman padi yang hijau disepanjang perjalanan.
Benar-benar menyegarkan gaes.
Setelah sampai di basecamp gunung Merbabu Gancik Selo.
Kami harus melakukan simaksi atau pendaftaran terlebih dahulu yaitu dengan
membayar uang masuk Rp. 11.000 perorang. Menurutku Harga segini relatif murah
dibanding harga masuk gunung Ciremai yang baru aku kunjungi bulan lalu.
Setelah mendaftar, kami langsung mencari tempat untuk
memarkirkan sepeda motor. Disini ada beberapa rumah warga yang dirubah menjadi
tempat parkir motor. Sedangkan untuk kendaraan roda empat hanya cukup untuk 1-4
mobil saja.
Saat itu kami memarkirkan sepeda motor di basecampe pak Wandi.
Hanya dengan membayar uang Rp. 5000 motor kami dapat bermalam sampai kami turun
keesokan harinya.
Sekitar pukul 13.00 kamipun memulai pendakian, tentunya
setelah menunaikan shalat zuhur plus ashar. Alhamdulillah
cuaca hari itu bagus banget, tidak panas juga tidak hujan. Pokoknya adem banget
lah kayak AC supermarket.
So, perjalananpun kami mulai dari basecamp menuju gardu
pandang atau bahasa kerenya Gancik Hilltop.
Trek perjalanan menuju Gancik Hilltop sangat bagus karna
sudah di diaspal. Namun, entah kenapa perjalanan pembuka ini terasa sangat
menyiksa, aku berkali-kali ngos-ngosan.
Bahkan beberapa kali aku harus jalan meminggir karna ada
motor yang lewat. Sempet KZL juga sih disaat aku capek-capek jalan mereka malah
naik motor, huh.
Walaupun begitu aku tetap senang. Karena pemandangan muqaddimah
yang ada di kaki gunung Merbabu ini sangat keren. Banyak sekali tumbuhan
sayuran warga yang berwarna hijau dan tersusun rapih.
Tidak beberapa lama akhirnya kami sampai di tempat wisata
Gancik hilltop. Disini kami dapat melihat megahnya gunung merapi dan
pemandangan kota solo serta Boyolali dari atas gardu pandang.
Sambil mengatur pernafasan, kami juga bisa menyaksikan generasi
anak alay yang sedang foto ala-ala. Saat itu banyak sekali pengunjung yang
membanjiri tempat ini, habisnya gancik hilltop Instagramable banget sih. Aku
juga mau foto ala-ala.
Setelah puas beristirahat di Gancik Hiltop kamipun
melanjutkan perjalanan menuju pos 1 Senduran. Mulai dari sini perjalanan tidak
lagi beraspal seperti perjalanan sebelumnya.
Hanya beberapa menit saja kami sudah memasuki kawasan
hutan taman nasional. Disini kami melewati pepohonan pinus yang keren abis
serta kawasan kayu cemoro duri yang sejuk. Bahkan beberapa hewan monyet sempat
terlihat sedang gelayutan dari satu pohon ke pohon lainya.
Dari pos I kami melanjutkan perjalanan menuju Pos II
Pentur. Untuk menuju pos ini kami harus melewati perjalanan yang cukup menanjak.
Dikawasan ini kami tidak menemui pepohonan yang lebat seperti di pos pertama,
sehingga angin pegunungan berhembus sangat kencang dan terasa dingin.
Cuaca disini juga tidak menentu, kadang cerah kadang berkabut.
Tapi sepanjang pengalamanku cuacanya lebih sering berkabut, sehingga cuaca
sekitar tampak sangat putih. Bahkan aku sama sekali tidak melihat celah warna
biru langit.
Namun kelebihanya adalah kita sudah bisa menikmati penampakan
gunung merapi yang terlihat sangat jelas dari pos II Pentur.
Saat menuju pos 3 kami harus melewati perbukitan yang
disebut juga dengan bukit teletubies. Disini angin berhembus semakin kencang
dan dingin. Di pos 3 juga merupakan tempat bertemunya antara jalur lama dan
jalur baru.
Saat di pos III aku melihat beberapa pendaki yang sudah
mendirikan tenda. Di kawasan ini memang tanahnya dominan datar sehingga cocok
untuk berkemah. Namun, karna waktu belum terlalu larut kami memilih untuk
melanjutkan pendakian setinggi yang kami bisa.
Dari pos III kami
melanjutkan pendakian menuju sabana I. Trek yang harus kami tempuh lumayan
menanjak. Treknya juga didominasi oleh bebatuan. Sehingga kami harus ekstra
hati-hati dalam melangkah.
Saat itu cuaca sangat tidak
jelas, sedetik hujan sedetik kemudian tidak. Bahkan beberapa temanku sampe
dibuat pusing karna harus memakai dan melepas mantel berkali-kali wqwq.
Tidak beberapa lama akhirnya
kami sampai di Sabana I. Disini tempatnya sangat luas seperti lapangan futsal. Sehingga
banyak pendaki yang memanfaatkanya untuk mendirikan tenda. Namun, dikarenakan waktu
masih menunjukkan pukul 5 sore, kami
memilih untuk melanjutkan perjalanan.
Hanya beberapa menit ternyata
kami sudah sampai di Sabana II. Lokasi ini tidak berbeda jauh dengan sabana I,
akan tetapi tempat ini masih lebih baik karna tidak terlalu banyak angin yang
berhembus dan lokasinyapun sangat dekat dengan puncak.
So, kamipun memutuskan mendirikan
tenda dan masak-masak untuk makan malam.
Selepas makan malam, shalat
dan ngobrol manja, Kamipun langsung tertidur pulas. Kami harus mencharge energi
kami untuk berburu sunrise esok hari. So, tepat pukul 03.00 pagi kamipun bangun
dan berkemas untuk menuju puncak gunung Merbabu.
Pagi itu suhu udara terasa sangat
dingin. Bahkan Jaket yang ku kenakan serasa ga mempan. Namun bagaimanapun juga
aku tetap harus muncak.
Perjalanan kali ini terasa
sangat berat karna aku harus berjalan berlawanan dengan angin. Bahkan gara-gara
tubuhku yang kurus aku sempat terombang ambing terbawa angin, haha yakali.
Dan setelah dua jam perjuangan
akhirnya kami sampai di titik tertinggi gunung merbabu yang di sebut dengan
puncak Trianggulasi setinggi 3124 MDPL.
Angin puncak yang semakin kencang
dan dingin sukses membuatku masuk angin. Namun, semua perjuangan itu terbayarkan
setelah matahari mulai menampakkan dirinya di horizon timur. Pesona sunrise dan
gumpalan awan membuatku enggan untuk berkedip.
Selain itu, kami juga dapat menyaksikan
6 sosok gunung sekaligus, yaitu gunung lawu, sumbing, sindoro, merapi, andong
serta ungaran. Sumpah gaes keren banget! Kalian harus percaya!
Tonton Video Youtubenya Untuk Melihat lebih detail keindahan Merbabu,
Jangan lupa subscribe hehe
Foto-foto keindahan merbabu lainya akan aku uploud di Instagram. Makanya follow dulu IG aku @khairulleon
Cita-cita aku pengen daki gunung. Tapi di Pulau Kalimantan tidak ada gunung yang seperti di Pulau Jawa itu. Kapan ya aku bisa mendaki kesana. Gunung apa aja deh,terserah. Yang penting gunung.
BalasHapusTapi di kalimantan punya hutan yang bagus dan pesona pantai yang keren abis :)
HapusSemoga bisa kesampean ya kang impian naik gunungnya.
Untuk pemula naik Gunung Prau dan Papandayan sepertinya bagus :)
Di jawa banyak sekali gunung,jawa barat ada gunung papandayan sangat disarankan bagi pemula karena dk terlalu tinggi dan track nya lumayan bersahabat,ada gunung cikuray yg sangat indah track nya luarbiasa,ada gunung gede pangrango yg punya hamparan edelwis luarbiasa luas,ada gunung ciremai yg sangat menawan,di jawa tengah dan timur gunung nya kebanyak lebih tinggi dari jawa barat,lengkap dengan keindahan nya yg sangat mempesona bikin ketagihan dan rindu nanjak lg...semoga bisa terwujud ya bang...amiin
Hapuswih pemandangannya bikin mbah as melongo....... mbah as kapan2 gendong cu... ga kuat naik yang tinggi2
BalasHapusKemarin ada ko mbah-mbah yang naik.
Hapusmbah pasti kuat !
Aku dah setengah abad lebih tp masih akrap dg merbabu, lawu, sindoro.. aku tambah melongo saat di semeru ketemu dg mereka bertiga yg usianya 65 tahun !! Ayo yg pendaki lupa usia gabung sama kami...
HapusKeren. Gunungnya persis kayak Fulan Fehan di NTT.
BalasHapusFulan Fehan itu nama gunung ? ko kaya nama artis :)
HapusHehehe, sering lewat sini
BalasHapuswah teh wahyu tiap hari lewat gunung toh ? mantap !
HapusKeren banget pemandangannya deh. Eh tapi kalo naik gunung kayaknya semua pemandangannya bagus juga deh. Gue gak pernah naik gunung sampe puncaknya, palingan cuma pernah ke gunung pancar, itu pun gak sampe keatas banget. Asik deh kalo ada temen yg mau diajak naik gunung :D
BalasHapuswah sam sekali-kali kamu harus coba sampai puncak ya :)
Hapusseru loh
Wah, benar-benar indah banget loh. Aku seumur-umur cuma sekali doang naik gunung di Desa Subaya, Bali. Tempatnya juga gak kalah indah deh sama gunung merbabu. Tapi, kayanya di ketinggiannya aja beda. Btw, Aku takut sama ketinggian :')
BalasHapusdulu aku juga takut ketinggian.
Hapustapi lama lama malah ketagihan :)
bener-bener beda hasil fotonya
BalasHapusakuh suka - aku suka
Itu fotonya ada yang pake HP juga keles.
Hapuswaaah suka banget sama pemandangannyaa
BalasHapuskaaa ajak aku kesituuu hehe
Aku belum ada rencana mau kesana lagi,
Hapusaku mau ke gunung yang lain aja ah wqwq
Kangen ndaki lagiiiii!!! :(
BalasHapusUda lama gak ke gunung. Sejak kerja di weekend, jadi gak bisa ke mana-mana. Huhuhu :(
Ada saatnya kamu akan kemana-mana teh.
Hapustunggu saja tanggal mainya ya ..
Keren pemandangannya emang. Dulu pernah ke Merbabu via Wekas. Pemandangannya juga enggak kalah bagus. Foto-fotonya juga keren. Semoga tetap semangat mendaki, dengan terus menerapkan diri agar cinta alam dan tidak meninggalkan sampah di gunung :)
BalasHapusWih pernah ke Merbabu juga ternyata.
HapusSalam lestarsi ya, mari kita sama sama jaga lingkungan dengan tidak meninggalkan sampah di gunung :)
Ini bagian anak saya kang, dia hobi naik gunung, saya mah nggak deh, udah aki-aki....
BalasHapusBiasanya buah jatuh tidak jauh dari pohonya.
Hapuspasti dulunya kang Maman suka naik gunung ya jadi anaknya ikut-ikutan ehek
Iya sih, tapi bukan dalam rangka pendakian, melainkan ikut orang tua nyangkul di sawah, hahaha...
Hapustapi sawahnya di atas gunung kan man ? *kekeuh
Hapuswahh.....keren bener sedikit tercengang karena nasi uduk disana 3 ribu sudah banyak, klo disini 5 ribuan baru kenyang itu aja harus nyaari tempat yang bagus........huhuhuhu T_T
BalasHapusbaru kali ini aku ngeliat pemandangan tebing yang bagus, klo aku naik tebing miring aja nggk berani.
btw........gunung apa lagi yg akan kk daki lagi?
Sama can.
Hapusditempat aku makanan berat dimulai dari 5 ribuan.
kalo 3 ribu cuma dapet nasinya aja :) *menu akhir bulan
insyaAllah next au mau ke Gunung Slamet :D
Sebenernya bisa bisa aja mendaki tanpa excercise terlebih dahulu.
BalasHapustapi akan lebih baik kalo melakukan olahraga rutin sebelumnya.
karna aku pernah ngerasain gimana bedanya mendaki tanpa pemanasan.
minimal lari or jogging seminggu sebelum pendakian teh, Pasti kebantu banget pas nanjat.
Walaupun ngos ngosan tapi ga bakal bikin terlalu capek.
untuk nafas pendek memang sulit naik gunung tapi bukan berarti ga bisa.
teteh bisa mendaki tapi jalanya pelan-pelan aja, munngkin beberapa meter teteh bakal banyak berenti.
tapi resikonya bakal lama banget nyampe puncak muehe.
Btw sudah aku follow back! :)
Ini gunung keberapa yang udah didaki Bang Le? Katanya, sekali mendaki gunung bisa ketagihan gitu ya? Kalo bener, kayaknya itu cuma aku deh soalnya sekali naik gunung, habis itu kapok hahaha ngga terbiasa sama medan berat dan... nggak mandinya itu heu /malah-curhat.
BalasHapusPemandangannya bagus dan cantik2 bangeeeeeet. Jago nih ambil fotonya biarpun sambil sibuk2 jalan nanjak dan ngos2an. Itu kenapa disebut Bukit Teletubies? Aku ngga merasa berbukit2 gitu deh kaya yang di teletubbies. Hahahaha.
Btw, mind to followback my blog, ngga? Hehehehe.
Ini Gunung ke 7 aku.
HapusIya bener gunung itu memang bikin candu wekaweka
Beberapa gunung memang banyak yang punya nama unik.
selain bukit teletubies ada juga namanya jembatan wakwaw atau akar cinta dan berbagai nama gila lainya
hey sudah aku followback ya :)
Mie sama pilus. Hahaha.. aku jadi pengen.
BalasHapusAku suka foto-foto kamu. Indah banget pemandangan Gunung Merbabu. Banyak juga yang kemah-kemahan di situ...
Sebetulnya di gunung ga baek teh makan Mie.
Hapustapi emang cuma itu makanan yang gampang di bawa wqwq
Iya, menurut teman-teman saya yang udah pernah ke sana, mereka semua berpendapat bahwa Gunung Merbabu memang keren. Selain itu, setelah membaca dan melihat foto-foto pemandangan tentang Merbabu di blog ini, saya jadi semakin ingin ke sana.
BalasHapusAyuk atuh kang Agung di realisasikan keinginanya :)
HapusKereeen...foto-fotonya ciamik...bagaikan negri di atas awan...
BalasHapusIni memang negeri di atas awan :)
HapusSubhanallah yaa.
BalasHapusSetiap kali saya mau ikut daki pasti aja ada halangannya huhu. Btw salam kenal hehe 😊
halanganya apa aja itu teh.
Hapusmoga lain kali ga ada yang halang-halangi ya teh :)
Wah skarng frekuensi naik gunungnya mulai sering ya rul.
BalasHapusSmoga lo lain kali bisa naik gunung everest haha..
Tracknya gak terlalu sulit yah rul. Enak ada sabananya gitu. Ngiri lah bisa gue haha
Iya betul pokoknya minimal sebulan sekali harus nanjak :)
HapusMantap jiwa! Pendaki gunung sejati. Walaupun jauh tetep dijabanin. Aku aja yang deket belum pernah. Padahal udah lama pengin.
BalasHapusAku juga ada gunung deket banget nih tapi ga pernah di taiki,
Hapusga tau kenapa nafsunya sama yang jauh jauh muehehe
Wuuuù liat foto foto yang dibidik pake kamera baguss begitu bikin mupeng bangett..merbabu kan deket sama rumah gue di Ambarawa hehehe jdi ga perlu naik bis 19 jam klo dri rumah gue. #gaknanya
BalasHapusTapi untuk bsa menyaksikan keindahan yg kebangetan itu perjuangannya hrus luarrr byasa ya..kayaknyabgue jga ga mungkin naik gunung lagi..gue lemah. Huhuhu
ah kalo lemah bukan alasan ga bisa naik gunung teh wqwq
HapusFoto2nya, masyaAllah... bikin pengen aja.
BalasHapusjangankan merbabu yang jau, lha wong gunung slamet yang deket aja aku belum pernah.. :(
Wah gunung selamte yaaa ?
Hapusaku ada rencana kesana loh bulan depan
Wih keren view nya, emang keindahan gunung nggak pernah ada matinya, buktinya banyak banget pecinta gunung yang terus melakukan pendakian.
BalasHapusSayangi alam tanpa meninggalkan jejak ya kang, cukup memori dalam benak aja yang kita toreh untuk diceritakan pada anak cucu kelak.
Ga cum adisave di memori kenangan kang,
HapusUploud juga di Blog.
jadi nanti kalo lagi males ngomong sama anak cucu tinggal kasih aja link blognya hehem
Kalau mau daki gunung gitu, butuh biaya mahal gak rul ?? dan kalau km persiapannya berapa lama rul? Pengen coba juga sih tapi masih bingung buat ngatur waktunya nih muehehe
BalasHapusKalo biaya naik gunungnya sih murah.
Hapusyang mahal itu ongkosnya.
semakin jauh letak gunung semakin mahal ongkos :(
biasanya aku ngatur waktu tergantung keadaan gunung,
kalo cuacanya lagi bagus ya aku langsung prepare buat mendaki,
Pokoknya sering-sering cari indo pendakian aja di group-group onlone anak gunung biasanya rame tuh :)
Ayo Di di realisasikan impian mendakinya :)
Hai kak, foto dan videonya keren abis. Huhuhu, Jadi mupeng lho. Ciyus. tapai kapan naik gunungnya saya? Huhuu.
BalasHapusEh terus gimana ngatur waktunya? Perasaan baru beberapa waktu lalu ke Ciremai, ini udah di merbabu aja.
MAsalah waktu aku juga bingung sih.
HapusSebenernya naik gunung itu lebih sering mendadaknya.
soalnya kali di rencanain biasanya malah ga jadi wqwq
AAAaaakkk foto-fotonya kece, HD picture keren :)
BalasHapusWah ke Solo naik ROS IN ya? enak kan? aku jadi kangen Solo, udaranya emang semriwing beneran sih hahaaaha
Aku belum pernah ke Merbabu, bukan tipe traveler sih. Tapi setelah lihat fotomu emang canik bener deh gunungnya
Iya teh,
HapusSolo emang paling jago ngasih kenangan.
aku jadi kangen mau main ke Solo lagi :(
wah udah banyak pengalamannya nih ya soal pendakian.Bahkan gue aja belum pernah mendaki gunung sama sekali.Padahal kan,pemandangan dari atas itu bagus banget.
BalasHapusBener bener diatas awan ya ? wow.
Pengalaman belum banyak sih mas karna masih sering bergantung sama teman pendakian lainya.
Hapuskalo aku udah bisa naik turun gunung sendirian baru deh berpengalaman
iya iu beneran di atas awan loh asyique
wah yang ini enak nih jaur nya, kemaren saya leewwat selo naikknya susah banget, mana pulangnya pas ujan lagi aaa sial
BalasHapusIya kang ini lumayan enak :) Recommed banget Jalur yang ini ..
Hapusturun nya via apa bro?
BalasHapusSama seperti saat naik gan.
HapusLagipula aku parkir motornya di Jalur gancik jadi pulangnya harus lewt situ lagi :)
Peta sampai kelihatan jalurnya dengan jelas begitu pakai aplikasi apa bang?
BalasHapusGoogle Earth kang :)
HapusAku tau gambar itu juga dari salah satu blogger, tapi aku lupa link blog dia :(
Kapasitas Air yg dibawa perorang berapa liter mas.. cukupkah untuk minum dan memasak pulang pergi kalo setiap orang bawa 3 liter air?
BalasHapusCUkup kang, asal kalo minum sekedarnya aja ya jangan boros :)
HapusAku sendrii kemarin bawa seorang 2 liter, karna kami orangnya jarang minum. kebanyakan ngobrol :)
Basecamp Pak Bari
BalasHapusMelayani transportasi / antar jemput dari dan menuju Basecamp Pendakian Merbabu via Selo.
FB: Pak Bari Merbabu Selo (https://www.facebook.com/pakbari.merbabuselo)
Instagram: @pakbarimerbabu (https://www.instagram.com/pakbarimerbabu)
Telp/WA: 081393062419
Mantap Pak Basri.
HapusInfonya pasti membantu banget untuk manteman pendaki :)
O iya, kemaren saya juga ke beberapa puncak merbabu.
BalasHapusSaya rasa perbedaan ketinggian diantara ketiga puncaknya tidak terlalu beda jauh mas,