GARA-GARA ROKOK

Hay guys morning.

Actually, postingan ini sudah aku tulis dari kapan tau. Tapi belum sempat aku publish, jadi aku biarin aja ngebangke di draft muehe.

Tapi kalo dipikir-pikir ga ada salahnya kalo aku publish sekarang, Soalnya cerita ini ada kaitanya dengan rokok. Itu loh benda ajaib yang akhir-akhir ini lagi ngehitz. Walau pada akhirnya kita semua tahu kalo rumor harga rokok yang bikin kantong jebol itu ternyata cuma akal-akalan si 'Bloomberg", kalian pasti belum tahu tahu siapa itu 'Bloomberg' ? sama sih aku juga.

Ternyata Bloomberg Jadi Sumber Kegaduhan Kenaikan Harga Rokok Rp 50.000 per Bungkus.

— KHAIRULLEON (@khairulleon) September 2, 2016

Sebelum aku ngomong ngalor ngidul tentang rokok, aku mau cerita dulu.

Sebualan yang lalu entah hari apa, aku pergi ke salah satu pasar yang ada di bogor untuk membeli selembar baju. Sebenernya aku ga suka shopping kayak ibu-ibu komplek gitu, tapi karna baju aku semakin hari semakin berkurang jadi aku memutuskan untuk beli baju baru. Aku sendiri ga tahu kenapa bajuku bisa berkurang setiap harinya, mungkin karna terbang dibawa angin ketika di jemur atau dicolong maling, atau dijadiin lap pel sama tetangga ?. Wallahu Alam

Biasanya aku selalu menggunakan sepeda kalo ingin pergi kemana-mana, tapi karna saat itu aku sedang sok sibuk. Jadi aku memutuskan untuk naik angkot. Aku sengaja memilih angkot dan tidak naik motor atau mobil pribadi karna aku belum punya.

Oke lanjut.

Setelah sukses mendapatkan baju yang aku cari, akhirnya aku pulang. Saat itu waktu menunjukkan sekitar jam delapan malam. Beruntung banget aku langsung dapet angkot tanpa ngetem, asiknya lagi Cuma aku satu-satunya penumpang yang ada di angkot itu. Jadi aku bisa bebas melakukan berbagai hal yang aku suka. Aku bisa gelar tiker, rebahan sambil baca novel atau sekedar duduk-duduk manja.

Sampai akhirnya beberapa menit kemudian, disaat aku sedang asyik menikmati sepoi-sepoi angin dari jendela angkot yang sangat tentram. Tiba-tiba angkot berhenti, ternyata ada penumpang yang ingin naik. Lalu masuklah seorang Bapak-bapak yang sudah lanjut usia kedalam angkot sambil membawa barang-barang yang cute abis. Ada Boneka, tas hello kitty serta permen gulali warna pink.

Aku berhusnudzon kalo benda-benda cute yang dibawa sibapak itu pasti untuk anaknya, dari binaran matanya aku dapat melihat betapa senangnya si bapak itu. Bahkan aku sempat menghayal bagaimana jadinya kalau aku berada di posisi bapak tersebut, aku pasti sedang membayangkan reaksi anakku yang sedang menungguku di depan pintu rumah sambil menyanyikan lagu lelaki kardus balonku ada lima, lalu setelah anakku melihat aku pulang ia langsung berlari kearahku, memelukku, mencium pipiku dan menjambret boneka, tas hello kity serta permen gulali pink dengan riangnya.

Seketika itu juga aku nangis, airmataku meleleh, banjir kemana-mana.

Ga deng bohong, aku Cuma merasa terharu aja ga sampe kelevel nangis. Ga tau kenapa aku orangnya susah banget nangis, udah bertaun-taun ga pernah nangis rasanya mataku udah kemarau  ga ada sumber air lagi.

Oke skip

Ketika aku menatap bapak itu, tiba-tiba si bapak menatap balik.

Kita saling tatap-tatapan.

Lalu jatuh cinta.

Enggaklah.

Setelah sibapak itu memfollbeck tatapanku, aku hanya bisa tersenyum manis, lalu sibapak itupun senyum balik, sangat eksotis, membuatku tergoda.

Apasih ga jelas.

Jadi setelah aku senyum ke bapak itu, tiba-tiba sibapak mengeluarkan benda kotak kecil dari balik sakunya. Aku fikir sibapak mau mengeluarkan dompet untuk mengambil secercah uang buat ongkos, tapi ternyata bukan men. Benda itu ternyata rokok.

Setelah itu si bapak mengeluarkan korek api dan menyulutkanya ke ujung rokok yang sudah stand by dibibirnya. Setelah ujung rokok itu terbakar, sibapak pun langsung menghisap rokok itu dengan nafsunya. lalu mata sibapak itu merem melek, entah karna merasa nikmat atau memang ia terlahir seperti itu.

Sibapak terus menghisap rokoknya tanpa henti, sekitar lima detik barulah si bapak mencabut rokok itu dari mulutnya. lalu, PPYYUUUUURRRR...  Muntahan asap rokok si bapak ambyar di depan mukaku.

Reflek aku terbatuk.

UHUK UHUK SMELEKETE UHUK ..

Lalu sibapak menghisap rokok itu lagi.

Lalu menyemburkan asapnya ke mukaku lagi.

Lalu aku batuk lagi.

Begitu terus sampe aku turun dari angkot, untung aja gang kosanku ga jauh-jauh amat.

huh

Sepanjang perjalanan aku menyumpahi sibapak, bisa-bisanya dia bersikap jahat kayak gitu. Awalnya aku mau marah sama sibapak, tapi aku orangnya ga suka marah. Awalnya juga aku mau bilang ke sibapak supaya ga ngerokok di dalam angkutan umum, tapi aku orangnya ga enakan.

Saat itu, Semua prasangka baik aku ke sibapak hilang Cuma gara-gara rokok. Aku udah terlanjur ilfil.

Mungkin buat kamu ini perkara yang biasa-biasa aja, tapi buat aku ini nyiksa banget, karna Dari kecil aku ga pernah ngerokok, megangnya pun ogah. Jadi kalo ada sesuatu yang berhubungan dengan rokok, IM DONE.

Dulu pas jaman-jamanya sekolah, seringkali aku ditawari untuk merokok. tapi aku ga pernah mau, aku pikir selain ga ada gunanya, merokok juga dapat membahayakan bagi kesehatan. Lu olang pada paham lah ya.

Aku juga pernah dikatain banci karna aku ga merokok. Faktanya, justru kebanyakan banci pada merokok. Perlu bukti ? coba aja lu olang pada silaturahmi ke taman lawang, disitu tempat mangkalnya banci-banci kecepian yang lagi nyari mangsa. Jadi masalah merokok atau tidaknya seseorang, itu bukan karna si fulan banci atau si fulan jantan, tapi lebih kepada Prinsip hidup.
Merokok atau tidak itu terserah kamu, tapi kalau aku boleh saran lebih baik jangan merokok. Karna mudhorotnya lebih banyak dari manfaatnya. Eh emang ada manfa’atnya ?

Biasanya para perokok dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang notaben orang-orangnya merokok. Jadi banyak juga yang ikut-ikutan merokok sehingga lama-kelama’an budaya merokok menjadi suatu kebiasaan.

Jadi bersyukur buat kamu yang berada di lingkungan sehat tanpa rokok. Walaupun kita tahu mencari tempat yang aman dari asap rokok sangatlah sulit. Rokok seakan telah menyatu dalam kehidupan sebagian manusia. Baik orang awam, atau kaum intelek, miskin atau kaya, pedesaan atau kota , pria bahkan wanita, priyai atau kiayi. Kehidupan mereka seperti dikendalikan oleh rokok. Mereka sanggup untuk tidak makan berjam-jam, tetapi ‘pusing’ jika berjam-jam tidak merokok.



Kita boleh saja memberi peringatan pada orang-orang agar tidak merokok. Namun akan menjadi Hal yang sangat sia-sia jika kita menyuruh para perokok untuk berhenti merokok. Sesering apapun kamu ngingetin orang bahkan sampe mulutmu berbusah kalo hati mereka tidak tergerak untuk berhenti merokok tetep aja dia ga bakal berenti. Mau gambar seserem apapun wallpaper bungkusan rokok kalo udah kecanduan ya tetep aja ngerokok. Jadi semua ini kita kembalikan pada tiap individu masing-masing, apakah ia memutuskan menjadi perokok atau tidak.

Jadi pelajaran yang dapat kita petik dari pembahasan ini adalah, jangan sekali-kali naik angkot.

Lah...

Sebenernya unek-unek aku tentang rokok masih panjang banget. Tapi karna aku ingin melanjutkan film downloadan kemaren siang jadi aku persilahkan kepada kalian untuk melanjutkan pendapat serta unek-unek kalian tentang rokok di kolom komentar.

Aku tunggu loh rokoknya komentarnya muehe.